Mohon tunggu...
Erni Febriyani
Erni Febriyani Mohon Tunggu... Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Menulis untuk mengeluarkan suara yang tak pernah didengar. Meluangkan hati yang gusar. Inilah karyaku, ditorehkan dari kenyataan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Raungan Besi di Serang-Cilegon

28 Agustus 2025   10:35 Diperbarui: 28 Agustus 2025   10:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

yang bisa datang tiba-tiba,

meninggalkan ribuan mimpi terkubur,

mimpi-mimpi yang belum sempat kupersembahkan

kepada dunia.

Kenanganku berserak di atas aspal yang menyala,

masa depanku tertindih riuh klakson,

tercekik oleh waktu

yang selalu tergesa,

hingga tak sempat memberiku ruang

untuk bersuara.

"Hati-hati di jalan,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun