Padahal, akar permasalahannya berdasarkan analisis adalah ketidakadilan.
Selebihnya, ada cuilan pribumi pemalas dan manja dengan alam.
Teringat akan kisah dalam catatan sejarah. Tokoh-tokoh yang direpresentasi oleh Cina turut berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Setelah jejak-jejak sejarah di tanah air, berikut Cina mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat.
The New York Time (2007) menyatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi Cina mencapai 10 hingga 11 persen per tahun.
Sebagaimana dilansir oleh The Independent (2010), angka produk domestik bruto (PDB) Cina sebesar 8,8 trilyun dollar, yang tertinggi ketiga dunia.
Seandainya Max Weber masih hidup hari ini (meminjam istilah Slavoj Zizek), kemungkinan besar dia menulis buku lanjutan sebagai pembanding bagi buku sebelumnya Protestant Ethic, berjudul The Confucian Ethic and the Spirit of Global Capitalism.
Ya, bisa-bisanya Cina menerapkan Confucian Capitalism (Kapitalisme yang diadoni dengan ajaran Konfusius) di tengah belantara kuasa otoritarian?
Masih terngiang-ngiang dengan ungkapan lama Ali Baba menjadi Baba Bule, Cina-Barat. Â
Ajaran Konfusius agaknya sesuai dengan kekuatan jimat ideologi 'gaya baru' dalam zaman digital atau ruang siber seperti terjadi di sekitar kita.
Syarat kemustahilan bagi ideologi komunisme menjelmakan Cina ketika menolak kematian yang instan lewat "resep" kapitalisme ekonomi pasar.