Nama aslinya ialah Muhammad bin Sirin al-Anshori. Nama kunyahnya Abu Bakar bin Abi Amrah al-Bashri. Bisa dibilang, ia adalah lima bersaudara dari Anas bin Sirin, Ma'bad bin Sirin, Hafshah binti Sirin dan Karimah binti Sirin. Selain itu, ia adalah budak Anas bin Malik, seorang sahabat nabi yang menjadi pelayan nabi dari masa kecil Anas hingga nabi wafat.
Muhammad bin Sirin memperoleh riwayat hadits dari rawi antara lain: Anas bin Malik (ketika sebagai budaknya), Hudzaifah bin Yaman, Hasan bin Ali bin Abi Thalib, Kholid al-Hadzdza' (sekaligus sebagai muridnya), Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Abbas (dikenal dengan nama Ibnu Abbas), Abdullah bin Umar bin Khattab (dikenal dengan nama Ibnu Umar). Adapun orang yang meriwayatkan hadits darinya diantaranya: Katsir bin Syindzir, Malik bin Dinar, Kholid al-Hadzdza'.
Kita tahu bahwa, hadits yang ia riwayatkan hampir semuanya dari para sahabat. Muhammad bin Sirin sendiri termasuk dalam thabaqat ketiga. Menurut Ibnu Hajar Al-Asqolani, dia termasuk rawi yang Tsiqatu Tsabtu Abidin Kabirul Qodri Yahya bin Main mengatakan, dia orang yang tsiqah.Â
Hamad bin Zaid dari Ashim Al-Ahwal, dia mendengar Mauriq berkata "aku tidak menjumpai seorang laki-laki yang lebih faqih dalam sifat wara'nya dan tidak lebih wara' dalam pemahamannya dari Muhammad bin Sirin. Ibnu Habban mengatakan Muhammad bin Sirin adalah penduduk Bashrah yang paling wara', seorang yang faqih, banyak keutamaannya, hafidz sekaligus mutqin. Dia wafat pada tahun 110 H.
Â
5. Anas bin Malik
Namanya ialah Anas bin Malik bin Nadhri bin Dhamdham bin Zaid bin Haram bin Jundab bin Amir bin Ghanmin bin Adiyyin bin Najjar Al-Anshori dengan nama kunyah Abu Hamzah Al-Madani, sahabat sekaligus pelayan Nabi s.a.w. Ibunya bernama Ummu Sulaim binti Milhan bin Kholid bin Zaid bin Haram. Anas bin Malik menjadi pelayan nabi selama 10 tahun selama nabi tinggal di Madinah.
Selain mendapat riwayat hadits dari nabi secara langsung, Anas bin Malik juga mendapat riwayat dari sahabat lain antara lain: Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit, Usaid bin Hudhoir, Abu Thalhah Zaid bin Sahlin Al-Anshori, Salman Al-Farisi, Abdullah bin Abbas (dikenal dengan Ibnu Abbas), Abdullah bin Mas'ud, dll.
Adapun orang yang meriwayatkan hadits darinya diantaranya: Ibrahim bin Maisarah, Anas bin Sirin, Hasan Al-Bashri, anak laki-laki dari anak laki-laki Hafshun bin Ubaidillah bin Anas bin Malik, Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm, termasuk Muhammad bin Sirin. Jadi, ada pertemuan antara Muhammad bin Sirin dan Anas bin Malik.
Dalam kitab Tarikhul Kabir, Imam Bukhori menjelaskan, ketika Anas bin Malik wafat, Mauriq berkata, "Pada hari ini, telah pergi sebagian dari ilmu".[10] Ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan Anas bin Malik di mata para sahabat sebagai ahli ilmu. Dia wafat pada tahun 93 H.
Â