Mohon tunggu...
Erlangga Danny
Erlangga Danny Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang yang bermimpi jadi penulis

Wat hebben we meestal doen, bepalen onze toekomst. Daardoor geschiedenis is een spiegel voor toekomst. Leben is een vechten. Wie vecht niet, hij zalt in het gedrang van mensen verpletteren.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kupas Tuntas Hadits Kewajiban Menuntut Ilmu

7 Juni 2021   21:45 Diperbarui: 12 Juni 2021   17:38 2300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  

2. Hafshun bin Sulaiman.

 Nama aslinya ialah Hafshun bin Sulaiman al-Asaddiyun Abu Umar al-Bazzazi al-Kuffi al-Qori'. Nasabnya ialah Hafshun bin Sulaiman bin Mughirah. Dia memperoleh riwayat hadits dari berbagai macam rawi yang tidak akan semuanya saya sebut. Tetapi, salah satu diantaranya adalah Katsir bin Syindzir. Maka, ada pertemuan antara Katsir bin Syindzir dan Hafshun bin Sulaiman. Sedangkan orang yang meriwayatkan hadits darinya salah satunya adalah Hisyam bin Ammar. Semakin teranglah kita, ada pertemuan antara Hafshun bin Sulaiman dengan Hisyam bin Ammar dengan Katsir bin Syindzir.

Berkata Abu Ali bin Showaf dari Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dari ayahnya bahwa dia orang yang sholih. Sayangnya menurut Abdurrahman bin Abi Hatim dari Abdullah bin Ahmad dari apa yang telah dia tulis kepadanya dari ayahnya, bahwa haditsnya matruk. Abu Qudamah as-Sarakhsiy dan Utsman bin Sa'id ad-Daramiy dari Yahya bin Main berkata bahwa dia bukan orang yang tsiqah. Sholih bin Muhammad al-Baghdadi mengatakan bahwa dia tidak menuliskan haditsnya, dan hadits-haditsnya seluruhnya munkar.

Jadi teranglah bagi kita, mayoritas ulama menilai negatif hadits yang diriwayatkan oleh Hafshun bin Sulaiman. Bahkan penilaian negatif ini memenuhi salah satu syarat hadits dhoif. Dikatakan, Hafshun bin Sulaiman wafat pada 180 H. Maka antara Hafshun dan Hisyam, hidup sezaman. Walaupun hidup sezaman dan pernah bertemu, riwayat hadits dari Hafshun bin Sulaiman bermasalah.

 

3. Katsir bin Syindzir

 Nama aslinya adalah Katsir bin Syindzir al-Maziniyyu. Biasa dikenal sebagai al-Azdiyyu. Nama kunyahnya ialah Abu Qurah al-Bashriyyu. Ia memperoleh riwayat hadits dari berbagai rawi antara lain: Anas bin Sirin, Hasan al-Bashri, Atha' bin Abi Rabah, Mujahidan, Muhammad bin Sirin, Yusuf bin Abi Hakim.

Adapun orang-orang yang meriwayatkan hadits darinya antara lain: Aban bin Thoriq, Aswad bin Syaiban, Hafshun bin Sulaiman al-Asadiyyun al-Ghodiriyyun. Para ulama mayoritas menilai positif mengenai perawi ini. Ibnu Saad mengatakan dia tsiqah. Ibnu Adiy mengatakan, "tiada di dalam haditsnya sesuatu yang munkar". Ibnu Hazm mengatakan bahwa ia sangat lemah. Berkata Abdullah bin Ahmad bin Hanbal (putra Imam Ahmad) ketika ia bertanya kepada ayahnya tentang Katsir bin Syindzir, maka ayahnya mengatakan ia orang yang sholeh. Diriwayatkan dari Muslim dari ayahnya Kamil bahwa mereka saling bersepakat tentangnya dengan pujian yang tinggi. Apabila para ulama mayoritas sepakat menilai seorang rawi dengan penilaian positif, maka rawi tersebut memenuhi unsur keadilan (ta'dil).

 

4. Muhammad bin Sirin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun