Mohon tunggu...
Endang Moerdopo
Endang Moerdopo Mohon Tunggu... Penggiat Literasi

Membaca, layaknya kita membuka jendela dunia, menulis layaknya kita mengungkapkan gelegak jiwa. Keduanya adalah langkah awal menuju kebijaksanaan dengan penuh kesadaran (EM 2024)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada di Mana Tubuhmu, Ada di Mana Jiwamu?

7 Mei 2025   14:27 Diperbarui: 7 Mei 2025   14:27 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tubuhmu disini, dimana pikiranmu? (Creator : AI, Design : EM)

"Kamu di mana?"

Pertanyaan ini terdengar biasa.
Biasanya muncul di antara dua kesibukan, atau di sela rindu yang malu-malu.
Namun sesungguhnya, itu bisa menjadi pertanyaan yang sangat dalam.
Bila ditujukan bukan kepada orang lain,
tetapi kepada diri sendiri.

Coba tanyakan pada dirimu sendiri ; perlahan, tanpa suara.
Saat kamu duduk sendirian.
Atau di tengah keramaian yang terasa kosong.
Bisikkan ke dalam batinmu:
"Aku, sebenarnya... sedang ada di mana?"

Tubuhmu mungkin ada di sini.
Duduk. Bicara. Tersenyum.
Menanggapi. Merespons. Mengikuti alur.
Tapi jiwamu...
apakah ikut hadir?
Atau sudah lelah berpindah-pindah tempat,
mengembara tanpa arah---entah ke utang yang belum lunas,
anak yang belum pulang,
target yang belum tercapai,
atau luka yang belum sembuh?

Tubuhmu bisa berada di ruang rapat,
tapi jiwamu bisa masih tertinggal di percakapan semalam yang mengguncang.

Tubuhmu bisa mengangguk saat seseorang bercerita,
tapi jiwamu sedang menyusun daftar belanja.

Tubuhmu bisa bersandar di pelukan orang yang kamu cintai,
tapi jiwamu terasa jauh,
karena hatimu belum selesai dengan kehilangan yang tak kamu ceritakan pada siapa pun.

Lalu...
apa artinya hadir,
jika yang duduk hanya tubuhmu?

Apa artinya bicara,
jika yang menjawab hanya bibirmu, bukan hatimu?

Dan apa artinya hidup,
jika kamu melewati hari-hari hanya dengan separuh keberadaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun