Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyayangi Kucing, Menjaga Keseimbangan Alam

27 Juli 2022   20:35 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:53 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing liar yang minta makan setiap hari (dok.pri)

Manfaat kucing di rumah

Satu hal yang sangat saya rasakan, kehadiran kucing di rumah telah menghibur saya. Jika saya sedih dan stres, mereka dengan caranya sendiri membuat saya  tertawa kembali. 

Apalagi ketika di masa pandemi, saat saya terpapar virus Covid 19. Saya harus berada di rumah, tidak boleh bertemu dengan siapapun kecuali saudara yang mengantarkan makanan. Kucing-kucing itu adalah teman saya, dengan mereka saya bersenda gurau dan berbincang-bincang. Percayalah, kucing itu mengerti, menjawab setiap apa yang saya katakan. 

Di sisi lain, adanya kucing di rumah telah membuat binatang hama menyingkir jauh-jauh. Kucing betina, agresif dan pandai berburu. Dia hobi mencari cicak dan kecoa. Kalau sudah dapat, disembunyikan di bawah keset. Jadi rumah saya aman dari binatang-binatang ini. 

Di samping itu, kucing dipercaya dapat mengetahui kehadiran makhluk tak kasat mata. Mereka akan berusaha mengusir makhluk jahat yang mencoba masuk ke dalam rumah. 

Menjaga keseimbangan alam

Bagaimana dengan kucing liar? Apakah mereka dianggap mengganggu? Mungkin kamu pernah mendengar berita, lebih dari tiga tahun yang lalu negara Selandia Baru menganggap populasi kucing sudah melampaui batas sehingga ditetapkan sebagai hama yang harus dimusnahkan. Kucing-kucing jalanan lalu ditangkap dan dibunuh.

Tahukah apa yang terjadi? Beberapa bulan kemudian hama tikus merajalela, menyerbu pertanian dan menghabiskan bahan makanan. Hal ini disebabkan kucing liar yang biasa menangkap tikus telah dibasmi. Tikus-tikus itu berkembang jauh lebih cepat dari kucing. Masyarakat negara itu kewalahan dengan hama tikus. 

Nah, di sini kita harus menyadari adanya kucing untuk menyeimbangkan alam. Mereka yang mengendalikan populasi tikus dan binatang hama lainnya. Kalau untuk menekan populasi kucing, bukankah mereka bisa disteril? 

Saya mau ceritakan mengapa Turki disebut sebagai surga untuk kucing dan anjing. Kalau orang yang pernah ke negara ini, pasti tahu, kucing-kucing jalanan diberi makan dan rumah singgah. Hampir semua penduduk Turki menjadi penyayang kucing. Pemerintah Turki juga melindungi kucing dan anjing, dan secara berkala memeriksa kesehatan mereka. 

Hal itu didasarkan karena pada masa kerajaan Ottoman, pernah terjadi hama tikus yang luar biasa. Hama tikus berhasil diberantas berkat kucing-kucing yang memburu dan membunuh tikus. Rakyat dan kerajaan sangat berterimakasih pada kucing-kucing tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun