Jangan lupa, di pintu masuk, kita bisa meminjam head set dengan setting bahasa yang kita inginkan (Inggris, Jerman, Rusia, Prancis, dll, tapi sayangnya, bahasa Indonesia belum ada). Dengan alat tersebut, kita bisa tau lebih banyak tentang koleksi antik dan artefak sesuai dengan penomorannya. Dan terkait dengan hobi orang Jerman meneliti, di sana kita bisa melihat hasil dari penelusuran mereka dari beberapa tempat. Cerita penelusuran artefak Babylon, Uruk, Assur, Miletus, Priene and Mesir ada di sini.
Â
Â
Â
Â
Apa yang menarik? Bisa dibilang, Museum Pergamon ini adalah salah satu tempat wisata populer di Berlin dengan kunjungan turis pertahun lebih dari satu juta pengunjung. Museum ini tidak saja berisi koleksi seni dan arkeologi tapi juga berisi koleksi antik dan Islamic Art dari middle east. Dua bagian utama dari museum adalah Pergamon Altar dan Gerbang Ishtar.
Pergamon Altar
Pergamon Altar adalah monumen yang dibangun di masa pemerintahan Raja Eumenes II di pertengahan abad ke-2 SM di salah satu teras acropolis, kota Yunani Kuno Pergamon di Asia kecil. Altar punya unsur politik masa itu. Karena itu, strukturnya memang terlihat sangat megah dengan tangga depan yang memiliki lebar hampir 20 m. Jika sejarah kembali ke tahun 1878-1886, saat itu Carl Humann dari Jerman melakukan penggalian resmi acropolis dari Pergamon. Atas kesepakatan dengan Turki, semua hasil penggalian arkeologi saat itu akan menjadi milik museum Berlin, sekaligus, menjadi asal usul Pergamon Altar bisa dilihat di Museum ini.
Â
Â
Gerbang Ishtar