Mohon tunggu...
Faiz Siloinyanan
Faiz Siloinyanan Mohon Tunggu... penyair

Muhammad Rifai Siloinyanan, lahir di Tual, 3 Desember 1996. Jiwa yang gemar merangkai kata, menyusun cerita dari kenangan, dan menafsir hidup lewat puisi. Bagiku, sejarah bukan sekadar masa lalu, budaya bukan sekadar warisan, dan romansa bukan sekadar kisah dua hati—semua adalah nafas yang menghidupkan puisi yang kubuat. Dengan pena dan imaji, aku ingin mengabadikan jejak, membisikkan suara yang mungkin terlupakan, dan mengajak siapa saja menikmati seni dalam kata. Karena bagiku, 'Puisi adalah seni menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Ada dalam Dadamu

10 Juli 2020   22:30 Diperbarui: 10 Juli 2020   22:18 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila tak kuungkapkan pesonamu dalam sajak...

Maka Kusembunyikan kagumnya ditiap jarak...

Bila kuteguk sebutir air mata tanpa cintamu...

Sekejap racun melumat tubuhku. Doakanlah aku

Meski aku tak peduli bagai pepohonan...
Tapi aku tersiksa bagai daun yang gugur dari rantingnya

Kau telah tinggal dibilik hatiku..
Gengamlah hatimu ke dekapanku.
Aku tahu bahwa aku setia di tiap perih ini...

Kutenun lagi gelombang kenangan denganmu...

Bagai bulir pasir yang sedia dijejaki..
Meski aku tiada dalam kerelaanmu...
Di atas mimbar cinta, aku ada dalam dadamu.

Aku bagai merah di bibirmu, menanti bekas rindu ditiap waktu.
Hingga tanpa diriku lagi, aku dapati diriku dalam dirimu dengan pura-pura...

dan tanpa cintaku,  aku dapat berdendang dengan cintamu yang hakiki.

Ambon, 11-07-2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun