Mohon tunggu...
Elvida Busma
Elvida Busma Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Menulis adalah cara berbagi dengan sesama tanpa dibatasi ruang dan waktu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Horizon Senja

4 Maret 2020   21:24 Diperbarui: 4 Maret 2020   21:26 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Elvida Busma

Horizon senja rengkuh aku dalam dimensi nol. Hampa gerak, hilang jarak, tanpa sajak. Aku kaupasung, terpukau risau tertikam pisau. Saat pelangi dan hari berhenti, menjadi lukisan yang kau coba bingkai dengan kata persahabatan.

Camar-camar petang lirih melukis jingga. Sepotong hati masih menantimu meniupkan sabda purba. Dengarlah rintihan  buruh, segigil rindu jatuh menganyam kabut dan asap kapal. Angin telah berkisar lara mengepal.

Penampikanmu memantulkan luka yang tak henti. Padahal aku sudah lama menanti untuk membelai mimpi. Biarlah kenangan meracuni hati.

Kau tahu sayang?  
Renjanaku sudah lama kelu di gudang-gudang tua berdebu. Ringkih berdesakan di antara karung sagu dan belacu. Akan tetapi kucoba jua menghibur dermaga hati. Esok mercusuar tak berhenti berseri.

Tangerang, 20 Februari 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun