Mohon tunggu...
Elsa Valent
Elsa Valent Mohon Tunggu... Freelancer - Bukankah tulisan begitu menarik?

Mengeksplorasi pengetahuan dengan membaca. Berbagi pengetahuan dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian untuk Kemanusiaan

23 November 2019   23:32 Diperbarui: 24 November 2019   00:07 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Untuk benda-benda langit yang menyaksikan drama di permukaan
Yang hanya melihat bagaimana aku dibenamkan di kubangan lumpur
diam saja mendengar suara tamparan di pipiku, dan semua isak yang terlepas dari mulutku
Biar saja kalian menjadi pajangan di atas sana

Sementara setan-setan naik ke permukaan, menikmati tontonan bagaimana seorang anak menendang ibunya yang lemah
Begitu menikmati, seperti bocah yang gembira menerima setangkai permen
Begitu menikmati dan duduk di atas kepala kriminal seperti singasananya
Bertahta dan bergaunkan tulang-belulang

Pahlawan yang agung turunlah menghampiri
Membela jiwa kami dari rantai panas
Habis sudah suara untuk gadis di peperangan meminta tolong
Dua orang dewasa sudah tergeletak mati di sisi kiri dan kanannya
Siapa 'kan melindunginya?

Sebab akan berlinang air matamu ketika berjumpa dengannya
Hatimu akan pilu oleh penyesalan dari setiap detik keterlambatanmu
Membayangkan bila malaikat penghantar jiwa lebih dulu datang kepadanya

Bilakah potongan-potongan cahaya muncul dari gulita awan mendung
Memberi tanda perang yang usai
Mengubah air mata kesakitan menjadi kelegaan
Supaya kami dapat mengubur jenazah keluarga kami di waktu dan cara yang layak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun