Mohon tunggu...
Muh Arif Maruf
Muh Arif Maruf Mohon Tunggu... Freelancer - Free Writing

Penghamba Tuhan. Pemburu Ajal. Aku diciptakan dari tanah yang menangis, Tak ada hal yang dibanggakan kecuali aku hidup karena Tuhan yang Maha memberikan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Al-Mubarok

12 Mei 2021   20:53 Diperbarui: 12 Mei 2021   21:08 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau rahmati kedahagaan dengan kuasa-Mu

Mubarok -- Mu turun tatkala jiwaku gundah gulana

Aku hidup kembali, menghela nafas penuh aroma

Dalam bangun, berseri-seri sembari mengucap Asma-Mu 

Lantunan mukjizat-Mu begitu berat meski hanya 1 huruf

Sholatku begitu bernyawa dan berjalan dengan sukacita

Tiba-tiba bulan purnama itu menginjak hati dan pergi meninggalkan aku

Kenapa begitu cepat? Ataukah aku yang terlalu lalai?

Hey kau kenapa berlari? Sedangkan aku besok atau lusa akan mati 

Sekali lagi, aku merasakan Kembali kedahagaan

Boleh Kau ambil bulan-Mu, Boleh Kau bawa kuasa-Mu

Tapi tanamkan kepadaku, Al-Mubarok-Mu akan terus hidup dalam jiwaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun