Mohon tunggu...
Ella Kumala Dewi
Ella Kumala Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca adalah salah satu hobi saya dan menulis adalah salah satu cara saya mengekspresikan diri sendiri. Menjadikan diri saya menikmati berkreasi melalui tulisan dapat membantu saya menjadi pribadi yang lebih berwawasan lewat tulisan dan literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dr. Theodore Millon dan Penjelasan 4 Alat Asesmennya

4 Mei 2025   19:40 Diperbarui: 4 Mei 2025   19:59 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Theodore Millon (Sumber:https://www.connellfuneralhome.com/obituary/DrTheodore-PhDDSc)

2. MACI-II (Millon Adolescent Clinical Inventory-II)  

MACI-II (Millon Adolescent Clinical Inventory-II) adalah sebuah alat asesmen psikologis yang dirancang khusus untuk mengevaluasi kepribadian, kekhawatiran yang diungkapkan, dan gejala klinis pada remaja berusia 13 hingga 18 tahun. Alat ini dikembangkan berdasarkan teori kepribadian dan psikopatologi dari Dr. Theodore Millon. MACI-II bertujuan untuk membantu para profesional dalam membuat keputusan diagnostik dan perencanaan perawatan yang lebih tepat untuk remaja.

Konsep Utama dan Skala dalam MACI-II:

MACI-II terdiri dari 160 item benar/salah dan menghasilkan skor pada berbagai skala, yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori utama:

  • Skala Validitas (Validity Scales): Skala ini dirancang untuk mendeteksi pola respons yang tidak valid atau tidak akurat. Terdapat tiga skala validitas:

    • Invalidity (V): Menunjukkan pola respons yang tidak masuk akal atau acak.
    • Inconsistency (W): Mengukur tingkat inkonsistensi dalam jawaban responden terhadap item-item yang serupa.
    • Response Negativity (X): Mengindikasikan kecenderungan untuk memberikan respons negatif atau menyangkal berbagai masalah.
  • Skala Pola Kepribadian (Personality Patterns Scales): Skala ini mengukur 11 pola kepribadian yang berbeda, yang dianggap sebagai variasi dari gaya kepribadian yang sehat dan tidak sehat. Skala-skala ini meliputi:

    1. Introversive (1): Cenderung menarik diri dan kurang tertarik pada interaksi sosial.
    2. Inhibited (2): Merasa cemas dan tegang dalam situasi sosial, menghindari ekspresi diri.
    3. Submissive (3): Memiliki kebutuhan yang kuat untuk menyenangkan orang lain dan takut penolakan.
    4. Dramatizing (4): Cenderung mencari perhatian dan bersikap emosional.
    5. Egotistic (5): Merasa superior dan memiliki pandangan yang terlalu tinggi tentang diri sendiri.
    6. Unruly (6A): Memberontak terhadap aturan dan otoritas, impulsif.
    7. Forceful (6B): Bersikap dominan, agresif, dan tidak sensitif terhadap kebutuhan orang lain.
    8. Conforming (7): Sangat patuh pada aturan dan harapan sosial, takut melakukan kesalahan.
    9. Discontented (8A): Merasa tidak bahagia, pesimis, dan mudah mengeluh.
    10. Aggrieved (8B): Merasa diperlakukan tidak adil, menyimpan dendam, dan mudah marah.
    11. Borderline Tendency (9): Menunjukkan ketidakstabilan dalam hubungan, emosi, dan citra diri.
  • Skala Kekhawatiran yang Diungkapkan (Expressed Concerns Scales): Skala ini mengukur empat area masalah atau kekhawatiran yang sering dilaporkan oleh remaja:

    • Academic Concerns (A): Kesulitan atau kekhawatiran terkait dengan sekolah dan prestasi akademik.
    • Social Insensitivity (B): Kurangnya kesadaran atau kepedulian terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
    • Family Discord (C): Konflik atau masalah dalam hubungan keluarga.
    • Peer Relations (D): Kesulitan dalam menjalin atau mempertahankan hubungan dengan teman sebaya.
  • Skala Sindrom Klinis (Clinical Syndrome Scales): Skala ini mengukur sembilan gejala atau kondisi klinis yang mungkin dialami remaja:

    • Binge-Eating Patterns (AA): Pola makan berlebihan yang tidak terkontrol.
    • Substance-Abuse Proneness (BB): Kecenderungan untuk menyalahgunakan zat-zat adiktif.
    • Delinquent Predisposition (CC): Kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku melanggar hukum.
    • Anxious Feelings (DD): Merasa cemas, khawatir, dan tegang.
    • Depressive Affect (EE): Merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat.
    • Suicidal Tendency (FF): Memiliki pikiran atau keinginan untuk bunuh diri.
    • Disruptive Mood Dysregulation (GG): Ledakan amarah yang parah dan tidak proporsional.
    • Post-Traumatic Stress (HH): Gejala-gejala yang muncul setelah mengalami peristiwa traumatis.
    • Reality Distortions (II): Kesulitan dalam membedakan antara realitas dan fantasi.
  • Skala Facet Grossman (Grossman Facet Scales): Untuk setiap dari 11 skala pola kepribadian primer, terdapat tiga skala facet yang lebih spesifik yang mengukur aspek-aspek struktural atau fungsional yang menonjol dari pola kepribadian tersebut. Ini menghasilkan total 33 skala facet.

Administrasi dan Interpretasi:

MACI-II biasanya diadministrasikan secara individu dan dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 20-25 menit. Alat ini dapat diberikan dalam format kertas dan pensil, melalui komputer, atau secara daring. Interpretasi hasil MACI-II memerlukan pelatihan khusus dan pemahaman yang mendalam tentang teori Millon serta psikopatologi remaja. Laporan interpretatif biasanya mencakup profil skor pada berbagai skala, deskripsi karakteristik kepribadian dan klinis remaja, serta implikasi untuk diagnosis dan perawatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun