Proses untuk ke daerah wisata lokal yang terisolasi dan jauh dari jangkauan wisatawan, sebenarnya tidak pernah terpikirkan oleh sebagian besar tim pendidik (educators team) untuk menuju ke sana (Air Babunyi) meskipun jika ada kesempatan setelah selesai mengajar para murid sebagai asisten dari para guru mereka.
Mujizat terjadi jika Allah di pihak kita, pada 1 hari terakhir selama beberapa hari pelayanan asistensi mengajar kami di beberapa sekolah SD dan SMP pada Kecamatan Leksula di akhir bulan Mei 2023, ada seorang warga lokal yang tinggal dipinggiran pantai pusat kota kecamatan dan memiliki kapal motor sederhana mengajak kami tim asistensi mengajar untuk ke Air Babunyi.
Katanya: “Jika bapak/ibu pendidik datang ke kampong kami ini dan tidak ke daerah wisata Air Babunyi (wai = air, dan kokon = berbunyi dari bahasa local pulau Buru), itu sama saja dengan tidak pernah ke daerah kami yang terisolasi ini.”
Kalimat tersebut tergiung selalu dipikiran kami, dan saya memutuskan untuk pergi ke Air Babunyi besok hari setelah penutupan asistensi mengajar kami yang disertai juara/lomba ringking 1 SMP dan cerdas tangkas matematika/IPA/bahasa Inggris SD. Teman-teman tim pengajar disampaikan untuk turut pergi ke Air Babunyi. Beberapa sahabat tim kami ragu-ragu untuk pergi karena mengingat kondisi laut yang sedang berombak tinggi.
Akhirnya dari 11 orang tim kami yang tersisa hingga akhir pelayanan asistensi mengajar di kecamatan Leksula, hanya 4 orang yang memberanikan diri pergi ke Air Babunyi disertai bapak KorWil pendidikan, Pak Alex Lesnussa.
Hal ini karena 4 orang pejabat UNPATTI (Wakil rektor bidang keuangan) dan 3 pembicara undangan workshop para guru telah kembali beberapa hari lalu dengan speedboat ibu Bupati ke kabupaten Namrole menuju ke Ambon lewat penerbangan Trigana setempat.
Setelah perjalanan dengan open cup-speedboat tradisional desa tersebut yang hanya 1 mesin Johnson/Yamaha sebagai pendorongnya (link youtube perjalanan menuju Air Babunyi: https://www.youtube.com/watch?v=txntdol1ji8 ).
Akhirnya kami tiba dengan perasaan bahagia dan amazed akan keindahan yang tiada tara saat pandangan pertama kami akan kebesaran daerah Air Babunyi yang berriak-riak bagaikan konser musik air dengan pandangan air seperti terjun yang meluncur-luncur dari batu-batu besar dari gunung yang berbukit- bukit.
(Youtube link: tidak terkatakan, hanya ekspresi Sang Pencipta dengan penuh sukacita di hati kami):
Wow.. Amazing local natural view in my mind, diikuti oleh ke 3 teman pengajar lainnya.