Mohon tunggu...
Elgi Laska Rivera
Elgi Laska Rivera Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Senjang Hasil Gabah Padi Pada Musim Tanam Pertama Dengan Musim Tanam Kedua di Nagari Talu

20 Januari 2021   14:45 Diperbarui: 20 Januari 2021   14:49 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mitos yang “nggrudhug” sawah pada malam hari, jika dihubungkan dengan perilaku tikus, karena tikus termasuk hewan “nokturnal” (hewan yang tidur pada siang hari dan aktif pada malam hari) maka tikus akan keluar aktif mencari makan pada malam hari. Gerakan tikus pada malam hari dintuntun oleh misai dan bulu-bulu yang tumbuh panjang. Biasanya tikus akan mulai beraktivitas pada senja hari sampai menjelang fajar, sedangkan pada siang hari tikus akan bersembunyi di tempat yang cukup memberikan perlindungan dan aman terhadap predator, tersedia makanan dan dekat dari sumber air (Agus, 2008).

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Nagari Talu

            Penyuluh pertanian adalah sumberdaya manusia yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat untuk menambah pengetahuan dan wawasan di bidang pertanian. Penyuluh pertanian biasanya sudah dibekali ilmu terapan tentang pertanian sehingga lebih terampil saat turun ke lapangan.

            Penyuluhan menurut UU No.16 Tahun 2006 adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraanya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

            Empat elemen penting dalam penyuluhan yaitu pengetahuan yang akan diajarkan, adanya orang yang akan dilayani, pusat organisasi penyuluhan dan adanya penyuluh. Dalam kegiatan ini informasi yang disampaikan oleh penyuluh pertanian lapangan yang ada di nagari Talu adalah cara pengendalian hama tikus.

Pengendalian tikus di nagari Talu dilakukan dengan beberapa cara yaitu pengasapan, meracun tikus, memberi kipang dan membuat perangkap tikus. Menurut penyuluh pertanian lapangan yang ada di nagari Talu, petani yang melakukan pengendalian hama tikus dengan menggunakan perangkap tikus sudah lebih dari 60% sehingga secara perlahan kepercayaan masyarakat pada hal mistis terkait tikus sawah yang tidak boleh dibunuh dapat berubah. Kepercayaan tersebut juga akan semakin mudah diubah karena masyarakat sudah melihat bukti nyata saat panen raya tahun 2020 ini, petani tidak mengalami gagal panen walaupun  para petani  dianjurkan oleh penyuluh pertanian lapangan untuk memasang perangkap tikus dengan tujuan meminimalisir terjadinya pengurangan hasil panen dan mencegah kerugian.


            Informasi yang diberikan penyuluh pertanian lapangan nagari Talu kepada petani terkait dengan pengendalian hama tikus mendapatkan dua tanggapan yang berbeda. Petani yang sudah berfikir logis mau menerima anjuran dari penyuluh pertanian lapangan bahwa tikus adalah hama pertanian yang harus dimusnahkan untuk mengoptimalkan hasil produksi dan mencegah terjadinya kerugian. Sedangkan petani yang masih mempercayai hal mistis bahwa tikus tidak boleh dibunuh melakukan pengendalian dengan cara mengusir tikus yang ada di lahan secara manual.

            Perbedaan penerimaan informasi ini disebabkan oleh pengetahuan dan kepercayaan petani yang berbeda. Petani yang masih mempercayai mitos bahwa tikus tidak boleh dibunuh akan melakukan pengendalian dengan tujuan mengusir saja. Sedangkan petani yang sudah berfikir logis mengikuti anjuran penyuluh pertanian lapangan menganggap bahwa tikus adalah hama pertanian yang harus dibunuh untuk meningkatkan produksi.

Peran Penyuluh Pertanian Nagari Talu

Penyuluh pertanian lapangan berperan menjadi pembimbing petani, organisator dan dinamisator petani, menjadi teknisi bagi petani, agen pembaruan bagi petani dan menjadi jembatan penghubung antara petani dengan lembaga penyuluhan maupun pemerintah. Penyuluh Pertanian Nagari Talu berperan untuk melakukan perubahan perilaku petani yaitu mendorong dan memotvasi petani agar sadar bahwa dengan kemampuan petani yang dimiliki dalam dirinya dapat menjadi pengambil keputusan sendiri dengan baik, yang selanjutnya akan memperoleh kesejahteraan dengan baik (Sari, 2013).

Proses perubahan perilaku tidak hanya dipandang dalam perubahan pengetahuan saja akan tetapi juga perubahan pada keterampilan dan sikap mental yang menjurus kerja yang lebih baik, produktif dan menguntungkan. Kualitas perilaku petani berdampak pada hasil usahatani yang diperoleh petani (Ardiansyah, 2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun