Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencuri Rembulan di Mata Ibu

21 November 2022   15:07 Diperbarui: 21 November 2022   15:08 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image https://www.istockphoto.com/id/ilustrasi/moon-silhouettes

Sudah lama aku ingin mencuri rembulan yang bersembunyi di mata Ibu

Akan kupajang ia di sudut kamar untuk kujadikan lampu baca

Tapi aku tidak tahu bagaimana cara melakukannya

Mungkin bisa kumulai dari sini; Menjadi bandit! Berpakaian serba hitam
menghunus pedang atau klewang
Berjalan mengendap-endap di tengah malam gelap ketika Ibu baru saja lelap dan merebahkan rasa penat

Tapi itu tidak mungkin kulakukan
Sebab yang kutahu Ibu jarang memejamkan mata
Lagi pula aku tidak ingin Ibu takut melihatku, anak semata wayang yang paling ia sayang tiba-tiba saja beralih rupa menjadi setan

Bagaimana kalau aku menggunakan taktik yang kedua? Meminta jasa seorang dukun!
Sebab dukun punya banyak cara dan muslihat

Tapi ... ongkos dukun mahal amat!
Sementara aku tidak punya uang sepeser pun, juga sebulir emas walau hanya sekarat

Mungkin, cara yang pungkasan ini jauh lebih jitu; Membisiki Ayah agar ia segera mencari istri baru

Sungguh menakjubkan!
Begitu mudah hati Ayah tergoda oleh hasutan
Kini Ayah jarang pulang
Dan, rembulan di mata Ibu pun tak lagi kutemukan

***
Malang, 21 November 2022
Lilik Fatimah Azzahra
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun