"Ada berita buruk, Nak. Mobil yang dikendarai ibumu dan kekasihnya, Edward, mengalami kecelakaan," salah seorang dari polisi menyentuh lembut pundakku.
Sebelum mengikuti langkah orang-orang berseragam itu meninggalkan kamar, aku sempat melirik ke arah Betty yang masih tergeletak di atas tempat tidur.
"Anna, aku telah melakukan semua yang kau perintahkan melalui kekuatan pikiranmu. Mencelakai Mom dan kekasihnya. Kini saatnya aku menerima imbalanku," boneka berambut pirang itu beranjak bangun dan menyeringai. Kedua lubang matanya yang semula kosong, mendadak terisi. Terbelalak lebar. Menyorotkan sinar kebengisan.
Seketika aku meraba kedua bola mataku.Â
Hilang! Hanya menyisakan darah kental berbau anyir.
***
Malang, 14 Juli 2019
Lilik Fatimah Azzahra