Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Phobia ke-13

5 September 2017   23:38 Diperbarui: 6 September 2017   23:47 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Encyclopedia of Mental Disorder / www. minddisorders.com

"Karen sayang, sepertinya aku tak lama lagi akan mengalami--- kebotakan."

***

Hampir semalaman Jeremy tidak bisa tidur. Ia membayangkan esok pagi kepalanya gundul, plontos mengkilap tanpa rambut sehelai pun. Ia bergidik. Botak? Oh, tidak! Semua orang pasti akan membicarakan dan menertawakannya.

Tidak kuasa menahan gundah, Jeremy membangunkan Karen yang masih tertidur pulas di sampingnya.

"Karen, bangunlah! Apakah kau akan tetap mencintaiku seandainya aku menjadi pria berkepala botak?"

Karen yang masih mengantuk menggeliat sebentar. "Tentu, honey. Bagaimanapun keadaanmu, aku akan tetap mencintaimu."

Jeremy sedikit tenang. Tapi kemudian ia gelisah lagi. Ia tidak begitu yakin dengan kata-kata Karen barusan. Sekali lagi ia menggamit lengan istrinya itu.

"Katakan dengan jujur, Karen. Apa kau akan tetap mencintaiku? Mencintai pria berkepala botak, licin dan, oh...aku pasti akan terlihat sangat buruk sekali!"

"Kukira tidak, sayang. Kau pria paling tampan yang pernah kutemui di sepanjang hidupku. Aku tidak peduli kau botak atau tidak, memiliki rambut atau tidak. Bagiku kau tetap Jeremy yang tampan. Kau tidak mempercayai kata-kataku, honey? Bercerminlah." Karen memiringkan tubuhnya ke kiri sembari memeluk guling.

Mendengar kata-kata Karen, Jeremy bergegas bangun. Ia turun dari ranjang dan berjalan wira-wiri ke ke seluruh ruangan, naik turun tangga mencari keberadaan cermin.

Jeremy tidak menyadari, tiba-tiba saja Catoptrophobia yang selama ini diidapnya---hilang.

***

Malang, 06 September 2017

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun