Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gaun Biru untuk Ann

8 April 2017   02:07 Diperbarui: 8 April 2017   02:17 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Isinya bukan barang pecah belah, bukan?” tanyaku sebelum mengangkat salah satu peti.

“Oh, no! Kau tidak perlu khawatir,” orang itu menggeleng seraya tertawa lebar.

Satu persatu peti-peti itu kuangkut menuju mobil yang sudah menunggu. Kulihat mandorku, Pak Jhon, duduk manis di belakang setir.

Ini sudah peti ke empat. Tinggal satu peti lagi selesailah tugasku.

Baru saja hendak berbalik badan, tiba-tiba terdengar derap kaki beberapa orang disertai seruan yang bernada mengancam.

“Angkat tangan! Turun dari mobil! Hei, kamu, jangan mencoba lari. Kami bisa menembakmu!”

Polisi. Mereka mengacungkan senjata ke arah kami.

“Oke, beres! Target sudah kami ringkus!” salah seorang Polisi bicara lewat Handie Talkie.

Tubuhku seketika gemetar.

***

Aku ikut digelandang menuju markas Polisi bersama mandorku dan juga orang asing itu. Seorang Polisi muda menginterogasiku. Ia menatapku dengan pandang tajam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun