“Rus, temanku ini adalah seorang sutradara. Bersama rombongannya ia tengah melakukan kegiatan membuat film tentang kelompok mafia yang menyelundupkan ganja. Kebetulan ia membutuhkan seorang stuntman. Lalu aku merekomendasikan dirimu. Karena wajahmu sangat mirip dengan aktor Holywood itu, Rus. Christian Bale!”
“Chistian Bale? Aktor yang berperan sebagai Batman itu?” aku melonjak kaget.
“Ya! Kebetulan Christian Bale juga sedang terganggu kesehatannya. Tapi sungguh, Rus. Kau tadi berperan sangat bagus sekali. Begitu natural,” Pak Jhon tertawa.
Untuk beberapa jenak aku termangu.
“Rus, tenang saja. Kau akan menerima bayaranmu lebih dari cukup!” Pak Jhon menepuk pundakku keras-keras.
***
Aku bergegas menuju rumah dengan langkah ringan. Beberapa lembar uang terselip di kantung celanaku. Aku ingin segera menunjukkannya kepada Ann. Ia pasti sangat gembira. Dan esok, pagi-pagi sekali aku akan mengajaknya pergi ke toko yang menjual gaun berwarna biru itu.
Pintu rumah tidak terkunci. Aku berhambur masuk ke dalam kamar. Kudapati Ann tengah berdiri memagut diri di depan cermin.
“Ann...” bisikku tertahan. Istriku itu, ia sudah mengenakan gaun berwarna biru!
“Oh, Rus! Terima kasih atas kado terindah ini. Juga...atas kencan kita barusan,” Ann tersenyum. Matanya berbinar. Ia berjalan anggun menuju ranjang.
Mataku terbelalak.