Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Wayang yang Tertinggal

14 Maret 2017   17:15 Diperbarui: 25 Januari 2024   19:07 3674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Priyono mengucek kedua matanya. Tidak salahkan penglihatannya? Sejenak Priyono menoleh ke kiri dan ke kanan. Tak ada seorang pun kecuali dirinya dan perempuan berkemben itu.

"Oh, Kang Mas. Aku tertinggal. Ki dalang Songgo Langit lupa memasukkan diriku ke dalam peti bersama yang lain."

Mendengar itu seketika bulu kuduk Priyono merinding. Lelaki itu kerap mendengar, ada beberapa wayang yang sengaja 'kabur' dari dalangnya dengan alasan ingin menikmati suasana baru. Entah siapa yang pernah mengatakan hal itu. Priyono lupa.

Dan kini ia melihat dengan mata kepala sendiri. Sosok Dewi Banowati menjelma menjadi perempuan nyata di hadapannya.

"Kembalilah ke bentuk asalmu, Dewi. Aku akan mengembalikanmu kepada Ki dalang," Priyono memberanikan diri berkata. Dewi Banowati tersenyum. Hati Priyono berdesir. Seumur-umur baru kali ini ada perempuan cantik menghadiahinya sebuah senyuman semanis itu.

"Bisa kita berbincang-bincang secara santai, Kang Mas? Kulihat sejak tadi kau tegang sekali," Banowati tertawa. Priyono bagai terhipnotis mengangguk. Lalu perlahan menyeret kakinya menuju gazebo yang terletak di ujung halaman gedung.

Perempuan itu mengikutinya dengan langkah gemulai. Aroma wangi tubuhnya merebak, tercium oleh cuping hidung Priyono. 

Banowati. Dalam cerita pewayangan digambarkan sebagai sosok perempuan yang cantik dan cerdas. Banyak pria yang jatuh cinta dan ingin mempersuntingnya. Bahkan raja Hastinapura, Duryudana, pun kepincut. Ia melakukan perbuatan nekat memboyong Dewi Banowati ke istana, secara paksa, dan berharap perempuan itu bersedia menjadi permaisurinya.

Namun, hati Banowati sudah terpikat oleh ketampanan Arjuna. Itulah sebabnya ia mengajukan syarat, bersedia dinikahi Duryudana asal pada malam pernikahan mereka, Arjunalah yang memandikan dirinya. Duh....

Tentu saja Priyono mengetahui juga kisah itu. Ia bahkan hafal di luar kepala. Dan kini ketika tiba-tiba ada sosok yang mengaku bernama Banowati berdiri di hadapannya, Priyono sempat mencubit lengannya sendiri berkali-kali.

"Kang Mas, aku mulai bosan dengan kehidupanku sebagai wayang," Banowati berkata pelan setelah keduanya duduk di atas amben gazebo. Priyono mengangkat kedua alisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun