Hari keenam
Ed menyuapiku.Â
"Habiskan buburnya, ya, Mer. Kau harus sembuh."
"Aku pasti sembuh, Ed. Oh, ya, dua hari lagi sidang perceraian kita, bukan?"
Ed tak menyahut.Â
Entah apa yang tengah dipikirkannya.
***
Hari ketujuh
Ed menangisiku.
"Mer, inikah yang kau inginkan dariku?"
Ingin sekali aku menghapus air mata Ed. Tapi bidadari-bidadari bersayap itu sudah menjemputku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!