"Tentu saja tidak, Ed. Percayalah!"
***
Hari pertama bersama Ed
Seperti biasa, aku bangun pagi-pagi sekali. Membersihkan rumah, menyiapkan sarapan, lalu membangunkan Ed yang tidur di kamar tamu.
Meski tidak menolak sarapan yang kutawarkan, wajah Ed masih belum berubah. Ia terlihat murung.
"Aku sudah menelpon Anya, Ed."
Ed tidak menyahut. Ditiupnya perlahan teh panas di hadapannya .
"Kau mau mandi, Ed? semua sudah kusiapkan."
"Kau tak usah serepot itu, Mer."
"Tidak Ed. Aku senang melakukannya untukmu," ujarku.
Ed hanya mengangkat bahu. Pandangannya masih tertuju pada gelas di atas meja.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!