Di langit bulan masih benderang. Sesekali tubuh bundarnya bersembunyi di balik awan. Seolah ingin memberi kesempatan pada dua anak manusia yang tengah sibuk meredakan gejolak perasaan.
"Maafkan atas kelancangan hamba, Gusti putri," Ken Arok memberanikan diri menghampiri. Ken Dedes gemetar. Tetiba saja ia limbung dan terjatuh ke dalam air.
Hup!
Sigap nian Ken Arok menangkap tubuh sintal sang dewi pujaan.
***
Malang, 19 Oktober 2016
Lilik Fatimah Azzahra
*kesengsem    = tertarik
*padusan      = kolam pemandian bagi para putri bangsawan
*ubarampe     = benda-benda kebutuhan ritual
*tapa kum-kum= bertapa di dalam air
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!