Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kertas Putih

28 Oktober 2019   21:43 Diperbarui: 28 Oktober 2019   21:51 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rintik hujan basahi bumi malam ini, ingatkanku akan bias asa yang ingin kuraih
Namun, dingin cuaca bekukan jiwa, tetesan hujan surutkan langkah
Ah..haruskah aku berpeluh hujan, bergelut dengan mimpi. Lalu, berangan dengan khayalan sepi
Atau...kuambil kertas putih, untuk kugoreskan segala asa yang masih kutinggal di ujung senja

Perlahan, aksara kurangkai menjadi kata di atas kertas putih
Kupanjatkan semua asa dan doa, ketika tetes air mata selalu menjadi sobat setia
Aku ingin menjadi ibarat tebing yang selalu tegar tak pernah megeluh
Aku ingin menjadi ibarat malam yang selalu menyapa dengan sunyi, tanpa suara tanpa banyak kata

Tapi..
Dengan kertas putih kuharap mampu kembali merenda asa, tanpa dibebani segala noda
Dengan kertas putih kuingin kembali merajut mimpi, tanpa dirasuki iri dan dengki
Dengan kertas putih, kugoreskan bait puisi tentang segala asa berbalut doa.

Sumedang 28 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun