Pemalang – Upaya peningkatan kualitas layanan gizi di rumah sakit, salah satunya dilakukan oleh Eko Rumindah yang melaksanakan kegiatan Asuhan Gizi Terpadu pada pasien dengan diagnosis hepatitis disertai splenomegali dan anemia di RSUD Dr. M. Ashari Pemalang.
Dalam kegiatan ini, ia tidak hanya melakukan asesmen status gizi, tetapi juga turut memberikan dan memorsikan makanan pasien sesuai prinsip diet yang dianjurkan, yakni diet rendah lemak tinggi protein. Pasien mendapatkan menu yang terstruktur meliputi makan pagi, makan siang, makan malam, serta dua kali selingan, dengan tujuan menjaga kecukupan energi, memperbaiki fungsi hati, sekaligus menunjang proses pemulihan pasien.
Selain pelayanan asupan gizi, ia juga melaksanakan edukasi gizi menggunakan media leaflet yang berisi informasi tentang prinsip diet rendah lemak, syarat diet, makanan yang dianjurkan, makanan yang perlu dibatasi, serta contoh menu sehari.
Panduan Gizi dalam Bentuk Leaflet
Leaflet berjudul “Diet Rendah Lemak Tinggi Protein” digunakan sebagai media edukasi bagi pasien dengan kondisi hepatitis. Isinya mencakup prinsip diet, syarat diet, makanan yang dianjurkan maupun dihindari, serta contoh menu sehari.
Media ini dibuat dengan tujuan memudahkan pemahaman pasien dan keluarga terkait pola makan yang sesuai anjuran medis, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan diet selama perawatan.
Mendukung Asuhan Gizi
Selain digunakan sebagai media informasi, leaflet ini juga mendampingi praktik asuhan gizi berupa penyusunan menu dan pemberian edukasi langsung kepada pasien di ruang perawatan. Dengan desain sederhana dan mudah dibaca, pasien lebih terbantu dalam mengingat pola diet yang harus dijalankan.
Isinya mencakup:
Prinsip diet: membatasi total lemak harian tidak lebih dari 20% kebutuhan energi, konsumsi sayur dan buah kaya antioksidan, makan dengan porsi kecil tapi sering, serta menggunakan cara memasak sehat (merebus, mengukus, atau memanggang).
Syarat diet: energi disesuaikan dengan berat badan dan aktivitas, protein 20–25% dari kebutuhan energi, karbohidrat 50–60% dengan prioritas karbohidrat kompleks, serat 20–30 gram per hari, serta vitamin dan mineral yang cukup.
Tujuan diet: mempertahankan status gizi, meningkatkan regenerasi jaringan hati, mencegah kerusakan hati dan munculnya ikterik, serta menjaga pola makan sehat yang rendah lemak dan gula.
Edukasi dalam membatasi asupan lemak tidak lebih dari 67 gram per hari agar fungsi hati tetap optimal dalam memproses bilirubin.
Di dalamnya jug terdapat penjelasan mengenai makanan yang dianjurkan seperti beras, roti gandum, ikan, ayam tanpa kulit, tahu, tempe, serta buah dan sayur segar. Lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun juga direkomendasikan.
Sebaliknya, ada daftar makanan yang perlu dihindari, mulai dari gorengan, kue manis, makanan kaleng, hingga minuman seperti soda dan alkohol.
Menariknya, leaflet ini juga menampilkan contoh menu sehari lengkap dari pagi hingga malam. Misalnya, sarapan dengan nasi, pepes ayam, dan bening bayam; snack sehat berupa pisang atau singkong rebus; hingga makan malam dengan pepes ikan, tempe orek, dan cah sayur. Semua sudah dilengkapi takaran sederhana sehingga mudah ditiru di rumah.
Selain digunakan sebagai media informasi, leaflet ini juga mendampingi praktik asuhan gizi berupa penyusunan menu dan pemberian edukasi langsung kepada pasien di ruang perawatan. Dengan desain sederhana dan mudah dibaca, pasien lebih terbantu dalam mengingat pola diet yang harus dijalankan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI