Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan dan Cinta

20 Februari 2019   16:28 Diperbarui: 13 Maret 2019   09:21 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mas Bay sakit gigi? " tanyanya tanpa melihat kearahku.  Dirinya kini sibuk dengan laptop putih mungil miliknya yang menyajikan data-data keuangan perusahaan. 

"Enggak"

"Tumben diam"

"Kamu sepertinya hari ini bahagia sekali"

"Ya,  bahagia kan pilihan. Daripada bersedih aku memilih untuk bahagia tiap harinya "

Raya,  nama perempuan itu. Dia adalah sahabat istriku.  Beberapa hari lalu istriki memergokiku sedang bercanda dengan Raya,  lalu dirinya cemburu. 

Raya memang asyik diajak bercanda,  ngopi-ngopi tipis sembari bercerita tentang hobi. Perempuan  yang tomboy ini ternyata memiliki hobi yang sama denganku.  Hiking,  travelling,  mempelajari sejarah,  bahkan kemampuan berpikirnya membuatku sering berbicara tentang kondisi perekonomian terkini. 

"Pagi tadi aku bertemu dengannya Mas"

"Siapa? "

"Abang ganteng"

Aku tahu persis siapa yang disebut abang ganteng olehnya. Seorang manajer muda yang pernah ada di hatinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun