Platform merdeka mengajar ini memberikan banyak model baik modul, buku ajar, dan contoh proyek belajar yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Guru dan tenaga pendidik lainnya dapat  menggunakan dengan konsep ATM, yaitu Amati, Tiru, dan Modifikasi.
Guru dan tenaga pendidik lainnya dapat memanfaatkan platform ini sebagai contoh dan kemudian memodifikasi proyek sesuai dengan karakteristik siswa yang dibimbingnya. Sehingga, kegiatan belajar dapat lebih variatif dan relevan dengan kebutuhan belajar siswa.Â
Platform ini juga memberikan wadah bagi para tenaga pendidik untuk saling berdiskusi dan bertukar ide melalui sub bagian komunitas. Tenaga pendidik akhirnya dapat saling belajar dan terkoneksi bagaimana, sih, sistem belajar di daerah lain.Â
Merdeka Belajar, Mungkinkah Mengurangi Kesenjangan Pendidikan?
Pertama kali mendengar kurikulum merdeka yang terlintas pertama kali adalah sistem belajar serba digital. Tentunya ini akan menguntungkan bagi sekolah diperkotaan dengan fasilitas yang memadai.Â
Lantas, bagaimana dengan sekolah yang masih minim akses? Persoalan ini menjadi pertanyaan besar bagi sebagian banyak orang. Pasalnya, pendidikan yang layak adalah hak sekaligus cita-cita bangsa yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang.
Sebaliknya, kurikulum merdeka justru mengusung konsep fleksibilitas yang lebih ramah pada daerah 3T. Di mana satuan pendidikan dapat memilih mata pelajaran yang sesuai dengan kapasitasi diri siswa serta minat dan rencana karirnya.
Selain itu, karena model belajar yang disajikan pada laman merdeka mengajar bebas untuk dikreasikan. Guru dapat menyisipkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kegiatan belajarnya.Â