Mohon tunggu...
Eka Maulidia
Eka Maulidia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Dalam Sukar, Hitunglah Kesyukuranmu. Dalam senang, Awasi kealpanmu setitik derita melanda , segunung karunia-NYA @UmmiNarsih..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Puasa Wajib, Syarat, dan Rukunnya

18 April 2021   20:39 Diperbarui: 18 April 2021   21:41 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Imam Al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumiddin menjelaskan tujuan dari berpuasa,

Artinya:

" Tujuan berpuasa adalah supaya bisa berakhlak sebagaimana sifat as-Shamad bagi Allah, juga agar manusia bisa mengikuti sifat-sifat malaikat, yaitu mengekang syahwat sebisa mungkin. Malaikat adalah makhluk yang terbebas dari syahwat. Level manusia sendiri berada di atas hewan karena dengan cahaya akal yang dimilikinya mampu menaklukkan syahwat. Akan tetapi di bawah level malaikat karena memiliki syahwat dan diuji untuk menaklukannya. Jika ia terbuai oleh syahwatnya, levelnya akan turun setara dengan hewan. Sebaliknya, jika mampu menghancurkan syahwatnya, makan levelnya akan naik setinggi-tingginya bersama golongan para malaikat." (Ihya 'Ulumiddin, juz , hal. 236) 

Melalui penjelasan Imam Al-Ghazali tersebut, kita bisa memahami bahwa puasa memiliki peran penting melatih diri dalam mengendalikan nafsu (syahwat). Nafsu sendiri memang sudah fitrah manusia, tetapi kita masih diberikan kemampuan untuk mengendalikannya, yang di antaranya dengan berpuasa. Dengan begitu, kita bisa lebih dekat dengan Allah sebagaimana para malaikat yang hidupnya didedikasikan hanya untuk beribadah.

Puasa wajib adalah puasa yang harus dilakukan dan apabila ditinggalkan maka akan mendapatkan berdosa .

Mengutip dari Artikel nu.or.id, dalam Madzahab Syafi'i bahwa Puasa Wajib itu di bagi menjadi 6 yaitu:

a. Puasa Ramadhan

Puasa Ramadan merupakan puasa yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang sudah baligh pada bulan Ramadan. Ibadah puasa di bulan Ramadan berlangsung selama 30 hari berturut-turut. Perintah Puasa Ramadhan terdapat di surah Al-Baqoroh ayat 183

b. Puasa Qadhla

adalah puasa yang wajib dilakukan untuk mengganti sejumlah hari puasa Ramadhan yang ditinggalkan karena beberapa jenis halangan, seperti sakit parah, bepergian jauh (safar), atau menstruasi. Puasa Qadla' dilakukan dengan cara berpuasa sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Apabila puasa yang harus diganti lebih dari satu hari maka puasa dapat dilakukan secara berturut-turut ataupun terpisah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun