Kedua varian bakso aci itu sama-sama kenyal ketika digigit mengingat bahannya dari tepung. Berbeda dengan tekstur bakso sapi pada umumnya yang padat. Soal rasa, bakso aci dominan gurih dan asin.
Irpan, memilih menggunakan tepung kanji dibanding tepung tapioka. Menurut ia, tepung kanji menghasilkan bakso aci yang lebih putih. "Kalau tepung tapioka yang kualitasnya biasa suka jadi hitam bakso acinya, orang garut biasa menyebutnya dengan kata cirawang" ujar Irpan .
Irpan juga menyematkan lemak sapi di dalam bakso acinya. Varian rasa lain yang bisa dipilih yaitu abon sapi. Layaknya bakso sapi, bakso aci juga dimakan dengan kuah bening. Bagi yang ingin menambahkan rasa, silahkan memberi cabai, daun seledri, dan bawang di dalam mangkok.
Lebih sulit
Ternyata, proses pembuatan bakso aci dinilai lebih sulit oleh pedagang dibandingkan bakso sapi. Irpan mengatakan, proses menguleni adonan harus hati-hati.
Takaran air panas yang dituangkan ke dalam adonan yang didominasi tepung harus pas. Apabila terlalu banyak, bakso aci akan menjadi terlalu lembek. Namun, kalau air terlalu sedikit, bakso aci akan menjadi keras.
Proses menguleni adonan juga memakai tangan kosong sehingga butuh banyak tenaga. Tidak bisa menggunakan mesin seperti membuat bakso sapi.
Namun, proses pembuatan yang lebih sulit itu terbayar dengan tingginya antusiasme masyarakat terhadap bakso aci buatan Irpan. Selain membuka warung bakso aci di Kecamatan Garut kota, Irpan juga menjual bakso aci dalam kemasan. "Pembelinya sampai ke Jabodetabek dan Bandung," ucap Irpan.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI