Mohon tunggu...
Ega Ardiana
Ega Ardiana Mohon Tunggu... Masih Muda

Seringnya cerpen dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kotak Kayu

23 Juni 2025   16:40 Diperbarui: 23 Juni 2025   16:40 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bahkan kau bisa membeli pabrik mainan ini," Tambah Zara kepada Nona,

Kotak kayu itu berisi kenangan buruk dan indah semasa mereka bedua di panti asuhan. Ada pula foto masa kecil dua wanita muda ini dengan warna baju yang senada. Yang berbeda hanyalah topi, Zara dengan topi coklatnya dan Nona dengan topi warna hitam.

Memang, Zara berkata ia lebih ingin tertawa daripada menangis, Tapi matanya tidak bisa berbohong, sedikit berkaca-kaca dan jika di pancing sedikit lagi pasti akan menangis.

"Inilah benda yang aku tunggu, tidak perlu bawa hadiah yang mahal." Ucap Zara

"Apa artinya kau tidak menungguku juga?" Nona bertanya

"Kau juga penting, jika tidak ada dirimu, tidak ada kenangan ini. Aku tidak masalah memberi hadiah mahal, tidak ada ruginya mengenalmu. Tapi hidup ini tidak cuma tentang mahal dan uang kan,"

"Jadi hadiah untukku apa?"

"Ucapan terima kasih," Lalu Zara tertawa dengan matanya yang berkaca-kaca,

"Tentu saja, sama-sama. Jika kau akan kembali bekerja bilanglah,"

"Kenapa mengingatkanku? Tapi taman ini akan ku anggap sebagai saksi masa muda kita,"

"Dan saksi sibuknya diri kita," Lanjut Nona,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun