Mohon tunggu...
Ega Edva
Ega Edva Mohon Tunggu... Guru - Blog Pribadi

Dengan belajar kau bisa mengajar, dengan mengajar kau bisa faham Special Education🌟

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Kisah

13 Januari 2022   14:38 Diperbarui: 13 Januari 2022   14:45 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berasa-rasa yang tak bisa terungkap kata

Setiap melodi waktu di telinga, memaksa kita untuk saling bertegur sapa

Pun suara masa lalu,katanya tak pernah menyesali kelakuannya

Yang telah menyuakan percakapan kita

Ibarat hujan di kala kemarau, mungkin ini adalah kebetulan yang tak terencanakan

Katakanlah kita adalah uap air yang berevaporasi

Yang kebetulan bertemu menjadi awan yang akhirnya bersama menjadi hujan

Takdir atau kebetulan, nyatanya hujan adalah rahmat Tuhan kan?

Saat hujan reda, dengan santai kamu lukis warna-warna indah

Di pintu-pintu ragu dengan rintikmu

Dengan warna mejikuhibiniu yang tak jelas gambar apa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun