Presnel Kimpembe akhirnya pergi ke Qatar. Pemain jebolan akademi PSG tersebut telah berjuang lama melawan cedera kaki yang memberatkan langkahnya di lapangan.
Dua tahun berjibaku untuk menunggu tubuhnya Kembali. Namun, di klub sebesar PSG, setiap pemain dituntut berada pada kondisi terbaik.Â
Dengan kondisi achilles tendon yang koyak, Kimpembe tidak memungkinkan lagi bermain dalam laga berat.Â
Dengan demikian, peluang Kimpembe untuk mendapatkan jam bermain reguler di Paris hampir mustahil.
Kepergian Kimpembe juga meninggalkan jejak lain yang lebih dalam. Ada fenomena tidak kasat mata di lapangan.Â
Apa itu? Ialah kesenjangan antara akademi PSG dan tim utama.
Ketika satu pemain pergi, kita seolah diajak menoleh dengan sangat jauh. Siapa pemain akademi setelah Kimpembe yang berada di skuad utama?
Dan di sinilah, kita mendapati bahwa darah muda Paris itu belum sepenuhnya mengalir bersama skuad utama.Â
Delapan tahun lamanya setelah Kimpembe bermain di skuad utama PSG, kita bisa menemukan titi PSG yang bermain secara konsisten, yaitu Warren Zaire Emery.
Akademi PSG Terabaikan?
Delapan tahun lamanya kita harus menunggu titi PSG mengisi skuad utama secara regular. Ini bisa menjadi masalah tersendiri karena memperlihatkan keterputusan antara tim akademi dan tim utama.