Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Food Blogger, Jurnalis, Fotografer, Cerpenis

Food Blogger, Jurnalis, Fotografer, Cerpenis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

I Love You Shancai (4)

19 Februari 2025   12:00 Diperbarui: 22 Februari 2025   23:52 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barbie Hsu sebagai Shancai dalam serial Meteor Garden. (Foto: instagram @hsushiyuan)

Gereja St Pons, Barcelona 2003

Aku adalah Tao Ming Se yang lolos dari maut
biarkan aku katakan kepadamu seperti apa mati itu
mati adalah saat kau ingin melakukan sesuatu
tapi sudah tak sempat

Mati adalah kau sudah tak punya kesempatan
sekalipun hanya untuk menyeka airmatamu
Mati adalah kau bahkan tak punya kesempatan
bernapas tiga bulan

Jadi apakah kau memilih menyerah
pada sisa napasmu
yang tinggal tiga bulan ini?

Tao Ming Se
Dialog Jingga Menjelang Ajal Ye Sha
(Meteor Garden II)

Lembayung di Barcelona mulai menaungi jejeran bangunan gotik dengan sinarnya yang menjingga ketika Gereja St Pons kembali menjadi saksi bisu bertautnya dua hati. Tao Ming Se melepaskan pelukannya pada bahu gadis mungil di hadapannya. Entah berapa lama ia terpaku, memeluk erat Shancai yang masih menitikkan airmata haru.

Semuanya seperti mimpi! Legenda petaka cincin meteor itu telah berlalu. Serangkaian kisah getir telah mereka arungi bersama. Namun keagungan cinta mereka mengalahkan segalanya. Meski takdir seolah-olah mempermainkan mereka. Mengorbankan dua hati orang yang pernah mereka kasihi sepenuh jiwa. Ye Sha di satu pihak dan Hua Ce Lei di pihak lainnya.

"Shancai, aku ingin melamarmu!" Tao Ming Se berbisik, menyentuh kembali pundak mungil Shancai. Suaranya berdenyar pelan, gugup namun terdengar tegas.

Sontak wajah tirus itu mendongak. Seperti tidak percaya dengan pendengarannya sendiri, ia menatap lamat wajah semringah Tao Ming Se. Ditelusurinya kedalaman sepasang mata telaga di hadapannya. Menerka gambaran yang tercetus di dalam kalimat yang terlontar barusan. Mungkin saja pemuda itu tengah mengigau akibat euforia pertemuan yang sangat membahagiakan mereka. Namun setiap menatap sepasang manik mata itu, ia malah mendapati kesungguhan yang berasal dari palung hati.

"Kamu mau kan, Shancai?" desak Tao Ming Se pelan, menggetarkan lembut bahu gadis berambut mayang itu. "Kita akan bersatu. Kita akan lalui semua rintangan bersama-sama. Tidak peduli seberapa besar hambatan yang bakal mengalangi cinta kita lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun