Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tentang Anak Tertua yang Pergi Mengembara

10 Januari 2021   23:48 Diperbarui: 11 Januari 2021   00:08 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber foto: mediamaya.net

Sementara itu, orang-orang kampung yang melihatnya mulai takjub. Berlarianlah mereka ke kebun memanggil orangtuanya.

"Heii... Pulanglah! Anakmu kini sudah sukses. Kau harus melihatnya!" Begitu seruan orang-orang yang datang memanggil orang tuanya.

Orang tuanya yang setengah percaya setengah tidak, akhirnya meninggalkan pekerjaannya di kebun dan berniat untuk kembali ke rumah.

Benar saja, mereka melihat anak mereka tampak lebih rapi dan berwibawa dari sebelumnya.

Usai berkenalan dan berbincang, sang pemilik rumah mewahpun berkata "Aku harus minta ijin padamu untuk membawa pulang anak ini. Dia bekerja dengan begitu giatnya. Tak ada sungkan, tak ada ragu. Aku senang melihatnya bekerja. Akan lebih senang lagi jika aku memperkerjakannya usai meminta ijinmu sebagai orang tuanya. Itupun jika berkenan."

Dan tentu saja, kedua orang tua dan adik-adik anak tersebut memberikannya ijin.

Pesan Oppung lewat cerita

Berkali-kali mendengar kisah ini, berkali-kali juga ikut terhanyut saat melihat cara Oppung menyampaikan cerita tersebut. Begitu ciamik sampai semua cerita yang keluar dari bibirnya terasa menarik. Belum lagi, ceritanya sarat pesan moral membuat cerita ini terus terngiang-ngiang.

Oppung selalu bilang, apapun pekerjaan itu, kerjakan dengan sepenuh hati, kerjakan semampu yang kau bisa, selesaikan dengan kemampuan terbaik yang kau punya. Ngga sekarang, namun kelak, kau akan melihat sendiri bedanya bekerja pakai hati dengan bekerja yang penting jadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun