Sebagai tanda bukti nangka sudah dibayar, Paijo menancapkan paku khusus -- tidak bisa dicontoh -- ke batang pohon nangka. Dengan cara itu, warga tidak bisa berbohong karena buahnya sudah dibayar.
Orang-orang separtai banyak bertanya, apa alasan Paijo memborong buah nangka. Bahkan masih ada di pohon sudah dibeli.
Usut punya usut, ditemui jawabannya bahwa ia meyakini mengonsumsi buah nangka mendatangkan hoki. Terlebih buah nangka geroak, berlubang sisa makanan Kampret dan Codot. Dipercaya dapat mendatangkan keuntungan dalam berbisnis. Bahkan diyakini suara pemilih kepadanya akan meningkat.
Paijo meyakini itu lantaran, ketika sedang mabuk, Â diam-diam sudah mengikat janji dengan para Kuntilanak. Kini Kuntilanak adalah bagian dari koalisi yang tak nampak. Hanya saja Kuntilanaknya berwajah buruk. Jika Kuntilanak tidak disertai kegiatan partai, koalisi tak akan solid. Kuntilanak jadi cerewet minta bagian. Terutama yang berwajah beringas.
Lagi pula warga pemilik pohon nangka akan merasa senang. Itu adalah bagian strategi pemenangan yang disarankan Kuntilanak. Menancapkan pohon dengan paku dulu dianggap sebagai pengusir Kuntilanak, tetapi sekarang tidak lagi. Sudah modern. Kuntilanak mengerti penggunaan smartphone, karena sudah menyesuaikan dengan era digital.
Soliditas koalisi Paijo, Kuntilanak, Codot dibawah kepemimpinan Kampret makin solid. Ganderuwo dan Kantong Wewek yang biasanya gentangan malam hari menolak masuk koalisinya. Alasannya, sudah membentuk lebih awal bersama para Kecebong.Â
Koalisi tanpa melibatkan mahkluk halus diyakini tidak akan mampu memuaskan syahwat polirik. Sekarang semakin tidak jelas siapa yang berada pada posisi partai neraka dan surga. Lupakan itu, pikir Paijo dalam suatu kesempatan.
Mahluk halus sekarang tengah dibutuhkan. Apakah menghuni di kolong jembatan atau pun gedung pencakar langit. Paling tidak untuk operasi fajar butuh. Operasi ini dikenal juga sebagai ada suara tapi tak nampak rupa. Lagi-lagi Itu dianggap penting dari bagian strategi pemenangan.
Paranormal dan dukun  sekarang banyak mengundang mahluk halus untuk melihat prospek para kader, dan meminta bantuannya untuk memberi arahan, apa yang bisa meyakinkan pemilih melalui bisikan mahluk halus. Dukun dan paranormal dimina melakukan penerawangan.
Para kader yang masuk koalisi ini menyadari bahwa harga mahluk halus sekarang tambah mahal, seperti seekor tuyul yang pandai mencopet duit. Harap maklum, paranormal dan dukun sekarang tengah kebanjiran order. Juga banyak diundang para kader dari berbagai partai. Perhelatan rapat malam makin banyak. Dukun pun ikut kecipratan uang melimpah.
Paijo makin paham. Maka, jangan heran, untuk meraih suara terbanyak beragam cara ditempuh. Jika di kubu sebelah sudah berkoalisi dengani Genderuwo, maka Paijo lebih suka berkualisi dengan Kuntilanak. Agar daya pikatnya makin menguat, maka membeli Kuntilanak Cantik dirasakan mendesak. Itu semata dimaksudkan untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya.