Oleh. Eduardus Fromotius Lebe
(Penulis, Konsultan Skripsi dan Dosen)
Litani Kudus mengumandang, terkapar dalam kalut dosa. Â Anak Domba Allah jadi tumbal, kayu salib jadi saksi, sebab tak ada lagi sahabat sejati yang menemani.
Hujatan dan cacian menggelora seakan tanpa dosa. Lambung ditikam tanpa ampun, keringat darah bercucuran, membersihkan sisa dosa yang membekas. Ini puncak cinta sang Ilahi.
Tak layak dihukum karena tanpa celah, Dia lah Anak Domba Allah. Dikuduskan sebelum dilahirkan, dimuliakan sebelum dunia diciptakan. Hanya kepada Dia lah kita menyembah.
Sang penebus dosa manusia, yang setia pada tugas, yang taat pada perintah Bapa. Ampunilah kami, karena dosa kami Engkau dihukum di kayu salib. Engkau dimuliakan dari dahulu, kini dan sepanjang masa. Amin