Ara menunduk, matanya terpaku pada tulisan itu. Seolah setiap hurufnya berdenyut, menyentuh hati yang selama ini rapuh. Tangannya menggenggam foto itu erat, seperti takut kalau dilepas, Dika akan lenyap dari ingatannya selamanya. Tapi bukan hanya rindu yang menguasai, ada sesuatu yang baru. Rasa penasaran yang menusuk, lebih tajam dari apapun yang pernah ia rasakan.
Di pojok surat, ada tinta yang berbeda, nyaris seperti kode rahasia.
"Temukan aku di tempat di mana tawa kita paling sering hilang!"
Ara menatap sekeliling kelas sunyi itu. Tawa mereka dulu memang pernah hilang, di hancurkan oleh kesibukan, tenggelam dalam ujian, dan waktu yang berjalan terlalu cepat serta perpisahan yang menyakitkan saat Dika harus pergi menjejakkan impiannya di negara kincir angin. Tapi “tempat” itu di mana? Apakah nyata, atau hanya jejak yang tersimpan di ingatan?
Detik demi detik terasa seperti detik-detik yang membeku. Jantungnya berdetak lebih kencang. Ia bisa merasakan Dika di dekatnya bukan secara fisik, tapi melalui kata-kata ini. Surat ini bukan sekadar kenangan, ini adalah undangan. Undangan untuk mengikuti jejak yang Dika tinggalkan, jejak yang hanya bisa dimengerti oleh mereka berdua.
Ara menempelkan foto itu di dada, menarik napas dalam-dalam. Rasa sakitnya berganti dengan tekad. Tekad untuk menemukan Dika, atau setidaknya, untuk menemukan maksud dari semua misteri ini.
Ia melangkah keluar kelas. Lorong panjang menyambutnya dengan lantai berderit dan cahaya sore yang menembus tirai kuning, menorehkan bayangan panjang di dinding. Di setiap derit langkahnya, ia merasakan Dika memanggilnya, tersenyum, menunggu di ujung teka-teki yang belum terpecahkan.
Ara menelan ludah. Perjalanan ini baru saja dimulai. Dan untuk pertama kalinya sejak kehilangan Dika, hatinya berdegup bukan karena sakit, tapi karena harapan-harapan yang muncul dari misteri yang harus ia pecahkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI