Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Perhentian Mana Kau Menungguku

27 November 2023   23:52 Diperbarui: 28 November 2023   00:02 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Peluit berbunyi

Macam lengkingan tangis

Memecah sunyi jiwa

Aku sudah di dalam 

Dalam kereta yang siap melaju

Kala tiket sudah dalam genggaman


Aku tahu perjalanan akan dimulai

Meski aku lupa tempat tertuju

Diam-diam doa ku semat

Seperti kuntum bunga di telinga

Harum semerbak harapku

Meski belum juga ingat kemana

Jauh di dalam labirin dadaku 

Aku tahu kau menunggu

Meski aku lupa suara, lupa wajah

Kereta kadang lambat kadang cepat

Suara besi rel beradu gugah ingatan

Berapa perhentian yang sudah kuhitung

Lalu berharap kau sudah disitu

Namun kantuk dan lelah membuat perangkap

Nyaris saja terlelap sangat

Peluit panjang sekali lagi berbunyi

Lalu aku mulai ikut bergerak

Ingatan dan harapan sarat kecewa

Aku belum sampai juga padamu

Di perhentian mana kau menungguku

Tanya yang selalu sesak di dada

Aku sudah tak rela tenggelam dalam kantuk

Aku hanya ingin mengingatmu sepanjang perjalanan

Kau dimana? Aku terlalu rindu!

Jangan kecewakan hatiku

Jangan patahkan harapku

Jangan runtuhkan rinduku

Beri aku sedikit tanda

Kau juga menungguku dengan rindu yang sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun