Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jiwa yang Terpecah

10 Januari 2023   22:16 Diperbarui: 10 Januari 2023   22:24 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masihkah ada hukum yang memayung hak mereka untuk terlindungi 

Atau sekedar slogan yang pernah keras digemakan 

 

Bisakah kau lihat kain-kain penutup keperempuannya yang dikoyak bar-bar syahwat

Lalu dibayar murah dengan hukum cuma bulanan dan cemoohan 

Padahal ia menanggung benih yang menjadi musuh masa depannya

Atau bisakah kau lihat  airmata itu akan terus menjadi banjir yang merusak 

Karena amarah, sakit, luka dan rasa hancur yang tak berkesudahan

Dari mata perempuan yang dijual bebas oleh bagian dari hidupnya

Sepanjang ingatan melekat, sepanjang masanya 

Jiwanya terbelah pecah, jejak tak terhapus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun