Dari gambaran di atas, mereka yang memiliki kecerdasan linguis, pastilah sangat mudah dalam mengekspresikan isi hati ataupun pikirannya. Apalagi bila memiliki kecerdasan lainnya seperti matematis, logis atau lainnya pada diri individu.
Kedua, Faktor Tingkat Kecerdasan yang ada di otak sebelah kiri dan kita menyebutnya sebagai Kognitif (Cognitive) mulai dari C-1 sampai dengan C-6, yaitu kemampuan membaca, memahami, melakukan, menganalisa, mengevaluasi dan menciptakan akan membedakan setiap orang akan bagaimana kualitas atau kuantitas mereka dalam mengekspresikan isi pikiran untuk menyampaikan pesan.
Baca juga : Premanisme, Apakah Budaya Kita dan Kebal Hukum?
Jadi apabila pernah melihat anak kecil yang bicara sendiri pada boneka kesayangannya, anak remaja yang memarahi kucingnya, atau seorang ibu bicara pada bunga anggrek di rumahnya, semua itu biarkanlah mereka melakukannya dengan senang hati dan jangan menegurnya karena anggap saja mereka sedang berlatih mengekspresikan isi hatinya.
Kegiatan mereka di atas itu bisa disebut dengan Fase Pseudo Komunikasi (Pseudo Communication Phase), yaitu seolah-olah sedang berkomunikasi dengan orang lain. Membiarkan setiap orang untuk mengekspresikan isi hati dan pikirannya dengan cara apa saja adalah hal yang bijaksana untuk perkembangan psikologis mereka.
Sedangkan bila kita pernah mendengar atau mengetahui ada seorang yang sedang bicara sendiri di sebuah ruangan seperti sedang diwawancarai, atau berlatih melakukan presentasi, juga, janganlah sekali-kali merendahkan atau menertawakannya.
Mereka itu semua sedang berusaha untuk mengekspresikan isi pikirannya yang penuh dengan perhitungan matematis dan logis secara lisan dan tertulis agar pesan yang disampaikan mudah diterima serta dipahami meskipun mereka semua, rata-rata sangat mampu untuk menuangkannya dalam bentuk bahasa tulis dengan berbagai jenis bahasa berbeda.
Fase di atas tersebut disebut dengan Fase Komunikasi Terbimbing (Guided Communication Phase), yaitu kemampuan komunikasi yang terlatih baik. Kedua hal mulai dari fase pseudo dan guided komunikasi, tujuannya jelas, yaitu untuk memberikan keterampilan pada setiap orang agar memiliki kemampuan dalam berkomunikasi secara lisan maupun tertulis sejak dini.
Artikel ditulis untuk Kompasiana.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI