Sesaat, aku melambung perlahan mengikuti deru waktu.
Menyusut membentangkan masa yang mengulurkan tangan nya perlahan.
Menghanyutkan dalam diam.
Pelita itu temaran membentuk siluet samar yang berpendar kesana kemari tiada henti.
Indah dari kejauhan.
Aku tidak ingin memilikimu wahai bayangan.
Aku tahu kamu hanya ilusi yang mengikuti tiap kali aku mulai mencoba bernafas.
Biasanya kita berpapas lalu membumbung bersama dan berhempasan menjauh.
Sesekali bertemu kemudian menghilang.
Bisakah kita berdamai saja?
Dirimu indah sesosok temaram abadi yang berlarian mengikuti waktu menari membumbung menyapaku sesekali.
Kemudian pergi melintas memberi senyum yang perlahan menghilang bersambut bayang.
Paduan antara kita hanya sebatas potongan kecil impian lara seperti pujian doa sebelum tidur membuai nyata jadi helaian ringan sementara.
Aku dengan senang hati beralih dunia meski hanya sesaat saja.
Karena aku miliki dirimu di dunia yang hanya ada aku sosok disana.
Â
~ Prillyananta