Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelacur yang Tak Pernah Melacur

8 Februari 2019   01:43 Diperbarui: 9 Februari 2019   00:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menelan kepahitan hidup adalah hal biasa

Meski sebenarnya satu pilihan terpaksa dan terpaksa

Jikalau jalan hidup selayaknya bisa ditempuh, rasanya buat apa menjalani kehidupan yang berseberangan dengan mata batin yang azasi...

Cibiran dari siapapun tak pernah luput atas segala sepak terjang yang dijalani, stempel hitam telah lekat pada diri dan begitu sulit dilepas, walau sejuta dalil diungkapkan tentang mengapa menjalani hidup seperti ini

Sebab setiap yang diungkap, sudah terlanjur didakwa sebagai pelaku hidup kelam lebam nista serba tercela

Adilkah?

Mungkin itulah tanya yang belum terjawab, di kala curahan hati sendiri mengalir di sepanjang hilir kehidupannya

Bukankah mereka yang butuh pemuas dan dilayani, adalah yang selalu tersanjung sebagai para mulia dan terhormat?

Dan, aku tersudut dalam ruang hina dina

Kembali kulontarkan tanya

Siapa yang lebih mulia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun