menusuk lorong- lorong kulit yang tersingkap api dosa di lajur arteri manusia
Dosa telah menelikung kedamaian
hingga rebah lemahlah jiwa -- jiwa
yang tengah bimbang mengapa harus selalu mendendam. Mencibir
manusia - manusia yang tak henti menawarkan kejujuran
tetapi mereka yang berteriak jujur
selalu terjebak dalam gegelak tawa kaum munafik
yang menghamba tawa dalam kekerdilan otak
hingga manusia selalu saja terjebak dosa, dalam umpatan -- umpatan resah
yang menikam rasa.
Kau, kita, kamu hanyalah sampah resah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!