Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bersih-bersih BUMN Pemerintahan Jokowi

9 Desember 2019   14:34 Diperbarui: 9 Desember 2019   15:06 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erick Thohir dan Terobosannya bersih bersih BUMN (bbc.com)

Menteri BUMN Erick Thohir mulai bekerja efektif dengan membersihkan BUMN dari mafia-mafia anggaran dan orang- orang yang memanfaatkan BUMN untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. 

BUMN yang semula menjadi tempat perlindungan pensiunan Jendral, pensiunan ASN orang- orang yang memanfaatkan perusahaan negara untuk merampok kekayaan negara. Garuda, Pertambangan, Bank- Bank pemerintah, Perusahaan- perusahaan publik dibawah naungan negara akan diawasi ketat.

Garuda saat ini yang kena getahnya. Erick Thohir dengan tegas memecat dirut Ari Askhara yang ketahuan memanfaatkan jabatan menyelundupkan Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton. Ketegasan mentri BUMN patut diapresiasi dan banyak harapan Erick Thohir juga melakukan bersih bersih pada perusahaan milik negara lain. 

Selama ini Garuda dalam rilis berita selalu merasa merugi.Padahal tarif naik pesawat Garuda merangkak naik. Mahalnya tarif tiket Garuda tentu dipertanyakan karena harusnya jauh lebih murah karena pasti ada subsidi dari negara. Mahalnya tarif garuda belum sebanding dengan pelayanan Garuda yang masih perlu didorong untuk lebih baik seperti halnya maskapai lain di dunia yang dipercaya dalam penerbangan komersial.

Akhirnya ErIck Thohir memang harus tancap gas bersih bersih agar Garuda kembali menjadi maskapai yang disegani dunia. Setelah Garuda masih banyak perusahaan lain yang penuh orang- orang dalam tanda petik"musang berbulu domba" yang harus dibersihkan.

Selama ini BUMN-BUMN dalam laporan keuangannya banyak yang merugi. Mengapa merugi, karena disinyalir banyak aliran dana masuk ke orang -- orang yang memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri sendiri dan kroninya. Sudah saatnya sumber daya manusia di BUMN harus bersih dari orang- orang yang rakus. Mereka mempunyai gaji tinggi, fasilitas tersedia tetapi masih merasa kurang dan kurang.

Yang Rugi dan Untung dari Perusahaan BUMN
Berdasarkan Biro RIset Infobank Beberapa BUMN yang merugi antara lain Asuransi Jiwasraya yang merugi  15,83 trilyun per akhir 2108, PT Krakatau Steel 1,9 trilyun, Perum Bulog 861, 78 milyar, PT Dirgantara Indonesia 961, 78 Milyar, PT PAL Indonesia 304,15 per akhir tahun 2018, PT JOK dan Perkapalan Kodja 272, 87 Milyar , PT Sang Hyang Seri, 182,54 Milyar, PT Iglas, PT Pertani, PT Kertas Karaft Aceh, PT Ventura Tirta Prakas, PT Indofarma.

Selain yang merugi BUMN menguntungkan antara lain PT Garuda Indonesia. Di tengah gonjang ganjing penyelundupan Harley Davidson bekas dan Sepeda Brompton garuda sebetulnya terkenal sebagai maskapai penerbangan global yang banyak diminati oleh pebisnis dan wisatawan. Garuda terkenal dengan servis pelayanan kabinnya yang termasuk unggul dibanding dengan perusahaan penerbangan lain di dunia. 

Selain Garuda ada perusahaan farmasi yaitu Biofarma. Perusahaan farmasi ini bisa mengekspor  caksin ke 131 negara.yang istimewa Biofarma ini telah diberi ijin oleh World Health Organisation(WHO) untuk melakukan ekspor vaksin Pentavalen ke seluruh dunia(Sumber sindonews.com)

Perusahaan lain yang menguntungkan negara saat ini antara lain PT Pertamina Lubricants telah melakukan ekspor hingga 25 negara di lima benua. Perusahaan lubricants ini menyasar konsumen kelas atas melalui berbagai pameran otomotif, touring level dunia. Lamborghini salah satu perusahaan yang menggunakan jasa Pertamina Lubricants. 

Selain Pertamina Ada Semen Padang, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, BNI yang sudah membukukan keuntungan untuk negara. Keuntungan perusahaan milik negara membuat Indonesia bisa menatap masa depan bisa bersaing dengan perusahaan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun