Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pernahkah Merasa Seperti Orang Gila, Bagaimana Sih Rasanya?

9 Oktober 2019   15:25 Diperbarui: 15 April 2021   16:47 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi patah hati, kesal, dan dongkol yang dialami manusia merupakan hal wajar. | sumber foto: Brilio.net

Pernah patah hati, kesal, dongkol, marah besar? Kalau pernah berarti pernah juga merasakan bagaimana seperti orang gila. Manusia dalam perjalanan kehidupan selalu merasakan ujian demi ujian yang tidak terduga. Kebahagiaan yang tengah dirasakan kadang tiba- tiba berubah drastis. Menjadi sedih karena tiba- tiba saja kekasih memilih putus dan mendapatkan yang lain. Dunia serasa runtuh, bumi berputar- putar dan otak seperti mampat.

Gejala- Gejala Kejiwaan yang Bisa Dipelajari

Sepertinya manusia tidak akan pernah bisa menebak nasibnya. Seseorang yang sejak kecil selalu sengsara dan tidak pernah beruntung bisa saja seperti roler coaster menerima keberuntungan yang tidak disangka- sangka. Manusia siapapun tidak akan pernah bebas dari masalah.

Mau orang kaya, orang miskin, presiden, mentri, selebriti, pelawak. Semua mempunyai masalah pribadi. Kadar masalahnya bisa membuat seseorang tambah bijaksana dan kuat menghadapi berbagai cobaan. Tetapi jika masalahnya amat berat  ada semacam gangguan kejiwaan ringan hingga berat.

Gangguan ringan bisa diselesaikan dengan berbagai cara termasuk dengan menumpahkan perasaan dengan menulis atau hangout dengan berwisata dan bersenang- senang melupakan persoalan. Kalau gangguan cukup berat ya konsultasi ke Psikolog kalau sudah tingkat akut sampai depresi sampai mempengaruhi syaraf ya pergi ke Psikiater.

Bagaimana sih rasanya dunia orang  gila Itu? Hahaha kadang- kadang manusia aneh sudah diberi anugerah tubuh sehat malah pengin merasakan menjadi orang gila. Menurut beberapa referensi yang pernah penulis baca ada beberapa macam orang yang potensial  menderita gangguan mental (sebut saja gila: itu istilah kasarnya).

Istilah Psikologi untuk orang dengan berbagai kemungkinan menderita gangguan jiwa adalah melihat personalitinya. 

Hipokondriasis adalah personaliti dimana seseorang terus menerus mengeluh akan kesehatannya yang buruk. Boleh dikatakan ambang sakitnya yang rendah. Dia sangat cemas dan terlalu terpukau dengan gejala- gejala  yang ada pada tubuhnya. Kecemasan akan kesehatannya dominan mempengaruhi hidupnya.

Depresi adalah personaliti dengan sikap pesimis terhadap masa depan, perasaan tak berpengharapan, merasa berdosa dan putus asa. Berpikir dan bertindak menjadi melambat, kadang malahan menajdi agresi dan marah- marah. Dalam keadaan tertentu sering ada keinginan untuk bunuh diri. Pada orang dengan potensi depresi tinggi indikatornya adalah seseorang terlalu pesimistis, tak puas dengan keadaan , individualistik dan terlalu sensitif. Apakah anda sampai pada indikator seperti ini. Jika ya segera konsultasi dengan psikolog.

Histeris adalah orang-orang yang mempergunakan gejala- gejala fisik untuk menyelesaikan konflik- konflik yang sulit. Personaliti histeris biasanya bukan terlihat lewat gejala psikis tetapi lebih ke fisik dengan sering tiba- tiba kejang- kejang, pingsan dan gejala lainnya. Jika anda mengalami kondisi semacam itu pada resiko penderita yang cukup parah biasanya indikasinya adalah ada semacam perasaan anda mengalami gangguan fisik. Tidak sadar bahwa gangguan fisik tersebut adalah  karena konsflik psikik tersebut.

Neurosis kombinasi yang buruk dari berbagai trait misalnya orang yang sering  merasa bersalah, inferior terlalu banyak kuatir atau takut, orang yang kaku, ingin terlalu sempurna, tidak efisen, tidak bahagia, insomnia, produktivitas yang rendah. Di kehidupan sekitar menurut penelitian dua dari antara 10 orang  mempunyai personality seperti ini baik tingkat sedang maupun berat.

Anda yang beresiko menderita neurosis bisa melihat orang dengan kepribadian seperti ini biasanya sering merasa cemas, meyalahkan penyakit yang menyebabkan anda tidak sukses. Kecemasan selalu hadir, gugup dan banyak takut. Sering merasa bersalah dan merasa tidak bahagia. Apakah anda mempunyai kepribadian seperti itu?

Psikopatis adalah orang- orang yang tidak menghiraukan moral, etik dan hukum masyarakat.  Orang tersebut tidak mengindahkan  apa yang dianggap baik. Orang dengan gejala psikopat mengukur kebenaran berdasarkan pendapat diri sendiri, jarang mendengarkan nasihat orang lain dan jarang menganggap orang lain ada.

Kalau dia mengatakan salah maka semuanya akan dianggap salah. Bisa jadi ia adalah periang, jarang cemas. Sebab ia menganggap dirinyalah yang paling benar. Orang lain jarang dianggap.Orang yang yang menderita psikopat bila dia seorang pemimpin maka ia akan sangat tega untuk menjatuhkan karier orang lain.

(Referensi: Test Personaliti oleh Yul Iskandar. Penerbit Dharma Graha Group)

Setiap Orang Mempunyai Masalah Kejiwaan dan Masalah Hidup Salah Satu Faktornya

Pada titik tertentu jika orang tengah mengalami masalah akut kadang ada dorongan yang bisa membahayakan diri sendiri, dengan keinginan bunuh diri, atau tiba- tiba dibayangi oleh dorongan untuk melakukan kekerasan, menghantam pintu, memukul apa saja yang ada di depannya.

Saat tertentu pula seseorang sampai pada batas kesabaran dan hilang rasa tenang maka sering muncul gejala- gejala gangguan jiwa yang bisa menyebabkan seseorang akhirnya mengalami gangguan mental.  Jika masih ringan banyak cara untuk melepaskan diri dari masalah jika berat perlu psikiater untuk mengembalikan tingkat emosinya yang sudah melebihi batas.

Saat ini yang sering muncul pada manusia modern adalah ketika ia lebih suka pamer, suka eksis dan pengin diperhatikan. Selfie-selfie, pada batas wajar sih masih bisa ditoleransi, tetapi jika selfie sudah dalam tahap membahayakan orang lain dan diri sendiri maka perlu konsultasi agar tidak kebablasan menderita gangguan jiwa. Semuanya jika masih dalam batas nalar sih oke- oke saja tetapi jika sudah melewatinya perlu disemprit agar kembali membumi. Bagaimana dengan anda pernah merasakan ada gejala- gejala menderita gangguan mental atau kasarnya gila?

Penulis jujur pernah merasa depresi dan frustrasi ketika ada beberapa hal dalam konflik rumah tangga terjadi miss komunikasi. Tidak semua ide dan keinginan penulis terselami oleh pasangan yang mempunyai latar belakang berbeda. Pada titik tertentu rasa frustasi itu membuat penulis merasa galau, geram dan susah menggambarkan dengan kata-kata (mungkin seperti orang gila). Pada saat emosi semua logika rasanya jungkir balik dan akhirnya kadang membuat susah memahami apa sih yang dimaui pasangan. Baru saat emosi mengendap semuanya bisa diselesaikan dengan kepala dingin.

Manusia dengan Jutaan Masalah yang Selalu Hadir tanpa Diundang

Memahami manusia dan segala pernik kehidupannya rasanya tidak pernah ada habis- habisnya. Kata Seneca dua ribu tahun lalu "Manusia itu binatang yang bernalar". Manusia mempunyai berjuta- juta kisah termasuk penyakit- penyakit yang menderita dengan gangguan mentalnya yang bisa menyebabkan berbagai konflik sosial muncul.

Barbara Wootton mengatakan kisah sejarah yang karut dan bengis telah ditulis dengan irasionalitas manusia, dan lapisan tipis rapuh peradaban  yang telah terbentuk dengan susah payah  di atas permukaan gundukan berdarah itu senantiasa dibangun dengan nalar. (Testamen for Social Science(London: Allen and Unwin, 1950)

Kegilaan- kegilaan manusia pernah menyebabkan berbagai tragedi yang tercatat sejarah dari waktu ke waktu. Yang kelihatan normalpun pada titik tertentu mempunyai kepribadian yang berpotensi membuat manusia lain mencapnya sebagai gila. Banyak sudut pandang menilai manusia menderita gangguan mental.

Semoga anda, dan saya masih normal- normal saja sebab masalah bisa diselesaikan dengan menyeruput kopi dan menuliskannya di blog ini sehingga masalah tidak bertumpuk. Salam damai selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun