Mohon tunggu...
Iklas Arobi
Iklas Arobi Mohon Tunggu... Pelaut - Duta Shampo Lain

Jakarta, 1995

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sedikit Senyum Tiba di Kamarku

23 September 2018   00:00 Diperbarui: 23 September 2018   00:22 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini kamarku mulai sedikit tersenyum karena melihatku sedang sibuk mempersiapkan diri untuk bekerja lagi mulai hari esok. Aku pun sedikit tersipu malu, karena beberapa bulan terakhir ini aku selalu membuatnya bosan karena melihat ulahku yang tidak mempunyai kesibukan apa-apa selain minum kopi dan merokok.

Beberapa hari lalu aku di telepon oleh HRD salah satu perusahaan tempat aku melamar bekerja. Suaranya sangat indah. Aku sempat tidak percaya kalau aku sedang berbicara dengan HRD yang mempunyai suara seindah itu. 

Aku tidak peduli kalau aku dianggap berlebihan. Memang kalau di ingat-ingat lagi, berbicara dengan beliau saat itu bawaannya indah aja. Kenapa aku bilang indah? Ya, karena saat itu aku diterima bekerja di perusahaan tersebut. Entah saat itu aku bingung harus berbuat apalagi selain merasa bersyukur karena Tuhan telah memberikan aku kesempatan untuk memperbaiki diri.

Semoga ini menjadi langkah awal untukku agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sudah saatnya aku meninggalkan hal-hal yang negatif. “Waktu Adalah Penyembuh.” Begitulah kata Abah Naning sang motivator favoritku.

Aku harus meninggalkan hari-hari yang kelam itu. Hari-hari ketika aku diasingkan oleh teman, orang-orang sekitar, bahkan keluarga. Tapi dengan begitu aku jadi belajar banyak hal tentang semuanya. 

Aku sangat menyadari dan menjadikan itu semua sebagai motivasi untuk bangkit. Suatu hari aku pernah berpikir, jika kita ingin dihargai, minimal kita harus sukses. Dengan begitu, selain keluarga, teman, dan orang-orang sekitar, semua akan menganggap kita sebagai saudara. Dengan begitu, aku menjadikan ‘sukses’ sebagai mood boster dalam hidupku untuk bangkit.

Terima kasih untuk siapapun yang pernah meremehkan, karena mulai hari ini dan seterusnya saya berjanji akan berusaha lebih keras lagi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat. Salam!

Iklas Arobi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun