Mohon tunggu...
Durrun nafis
Durrun nafis Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi inggin mencoba semua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sungai yang mengalir ke keabadian

13 Mei 2025   14:44 Diperbarui: 13 Mei 2025   14:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Airnya berbisik pada bebatuan tua,
menggurat cerita tanpa suara.
Ia tak mengenal kata henti,
mengalir dalam renungan sunyi.

Di lekukannya terpantul cahaya,
memanggil waktu yang pernah ada.
Langkah-langkah menghilang di tepinya,
namun sungai tak pernah lupa.

Ia menari di bawah langit kelam,
menggendong rindu, menghapus dendam.
Apa yang datang, apa yang pergi,
di arusnya, semuanya abadi.

Pada akhirnya ia sampai di ujung,
tak terhalang batu, tak dihentikan kabut.
Sungai mengalir, terus berlari,
menuju keabadian yang tak berbatas lagi.Q

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun