saat jalaluddin rumi sudah dipagut oleh cinta sejatinyaÂ
aku masih remuk redamÂ
berdarahdarah ditikam rinduÂ
hanya sekedar tuk meremas jemariMuÂ
aku memang tak layak menjadi kekasihMuÂ
dalam keterbatasan ruang dan waktuÂ
selalu bergelut memujaMuÂ
bahkan dalam kemunafikkan dan kemaksiatan sekalipunÂ
jiwa meliuk menari mengikut iramaMu
meski terkadang sangat jauh dan usangÂ
sampai detik iniÂ
air mata terjun bebasÂ
memelas rindu berbalasÂ
sekalipun hanya mendapat seujung senyumMu....Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI