Mohon tunggu...
Noor Azizah
Noor Azizah Mohon Tunggu... pelajar -

email baru avantidm@gmail.com. terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Women

28 Agustus 2017   20:27 Diperbarui: 22 Januari 2018   17:05 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian 5

"Bangsat mulut besar jangan kau dekati wanitaku."

"Hooww..wooww.. take it easy man, wanitamu.. give me a break. Aku tak butuh wanitamu."

"Pecundang, bersiap saja Aphrodite mu beralih padaku."

"Ahaha.. ini semua karena Aphrodite rupanya. Dia memilihku."

"Tunggu saja, aku akan membuatnya berpaling darimu. Makan saja tinjuku bajingan. Itu untuk wanitaku yang kau panggil sayang dan Aphrodite yang segera beralih padaku."

"Tak kukira Aphrodite, tapi bukankah kau punya perempuan pengusir sepimu yang menggodamu dan kau bercandai?"

"Tak seberharga wanitaku. Karenanya enyah kau dari sisinya."

"Tak usah kuatir. Akan kulakukan. Menjauhlah dari Aphrodite ku."

Epilog

Redup jiwa dalam aliran nafas kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun