"Kalau kau merangsek maju, kulakukan. Karena bertiga dalam satu hubungan itu terlampau sesak."
"Kukira, aku sudah tak bisa lagi menyapamu, karena sikapmu yang kekanakan tak bisa menerima candaan. Juga teman lain tak akan bisa menerimanya. Dia, bukan lelakimu, meski kalian berkomitmen untuk masa depan. Dia masih milik umum bersama. Maaf kukira aku akan menjaga jarak agar aku tak lagi merasakan keberatanmu. Senang mengenalmu tapi maaf kita tak bisa berteman."
Bagian 3
"Aku sungguh merasa tak nyaman."
"Kenapa? Toh kita hanya berteman tak ada yang salah dengan itu."
"Bagaimana dia bisa tahu aku memanggilmu sayang?."
"Aku tak tahu darimana dia tahu. Tapi yang jelas aku tak pernah menanggapi dengan memanggilmu kembali sayang. Aku tahu itu akan membuat Dia dan wanitamu tak nyaman. Tapi kau kadang melewati batas. Dan maaf aku berulang terpaksa mengingatkanmu. Tapi itu semua bukan alasan kau menjauhiku kan?"
"Bagaimana bisa aku tetap didekatmu jika lelakimu keberatan aku dekat denganmu. Membuat kami bersitegang namun enggan mengeluarkan alasan, ditambah sikapmu seolah kau ratu dunia tak mau digoda dan dicandai."
"Oh, aku harus bagaimana?"
"Tidak ada, aku hanya menjauh darimu itu saja."
Bagian 4